POSMETRO.CO Metro Kepri Batam

RS Camp Vietnam Dipasok Air dari Waduk Sei Gong

Wakil Wali Kota Batam H Amsakar Achmad. (Posmetro.co/dok)

BATAM, POSMETRO.CO: Pemerintah pusat berencana merenovasi rumah sakit tua bekas Camp Vietnam yang berada Pulau Galang, Batam, untuk dijadikan rumah sakit khusus penanganan penyakit menular, termasuk virus corona. Pilihan tersebut karena kawasan itu memiliki fasilitas yang lengkap seperti air dan listrik.

Binsar Tambunan, Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam mengatakan, untuk pasokan air bersih yang dialirkan ke RS Eks Camp Vietnam akan diambil dari waduk Sei Gong yang jaraknya dinilai cukup dekat.

“Untuk pasokan air bersih kita ambil dari Sungai Gong yang jaraknya cukup dekat dari Camp Vietnam,” kata Binsar baru-baru ini.

Waduk Sei Gong katanya cukup memenuhi kebutuhan air bersih di RS tersebut. Saat ini, Dam tersebut sudah selesai masa konstruksi bendungan dan dalam proses pengisian, sehingga bisa digunakan. Sehingga, air bisa digunakan untuk keperluan di RS Camp Vietnam itu.

“Jadi bukan ATB yang menyuplai, ATB hanya untuk Batam saja. Air Sungai Gong ini juga dulunya digunakan penggungsi Vietnam dan masyarakat sekitar. Jadi kami nilai cukup pas,” papar Binsar.

Peninggalan Camp Vietnam ini merupakan bekas bangunan yang sudah lama ditinggalkan. Dan dalam keadaan hancur, lapuk serta tidak berfungsi. Namun, pemerintah menilai Galang pilihan tepat untuk dijadikan RS karena fasilitas sudah lengkap dan hanya diperlukan renovasi.

Renovasi akan mulai dilakukan di bulan ini. Keberadaan RS menular ini juga menjadi polemik. Karena sejumlah masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Camp Vietnam tersebut keberatan. Pemerintah Kota Batam selaku tuan rumah berupaya memberikan pemahaman melalui sosialisasi kepada warga setempat.

“Jangan sampai ada kesalahan pemahaman tentang virus Corona ini. Karena negara memerintahkan kepada kami, Galang dijadikan RS,” kata Wakil Wali Kota Batam H Amsakar Achmad dalam sosialisasi di Pulau Galang, kemarin.

Amsakar memahami, bahwa kemungkinan terjadi perbedaan pemahaman. Ia juga berharap agar semua kesalahan pemahaman dapat diluruskan. Semua aspirasi masyarakat yang muncul dalam pertemuan itu akan dilanjutkan kepada pemangku kepentingan yang dapat membuat kebijakan.

“Kita akan sampaikan apa yang menjadi masukkan kepada kami. Mudah-mudahan ada titik terang untuk semua,” harap Amsakar.(hbb)