Senin, Rudi Bahas Lesunya Industri dan Pariwisata Akibat Virus Corona

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Wali Kota Batam Ex-Officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, HM Rudi. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Wali Kota Batam Ex-Officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, HM Rudi segera akan menggelar rapat dengan pemangku kebijakan terkait lesunya perekonomian di Batam.

    “Senin (2/3) segera saya rapatkan dengan semua stakeholder. Saya panggil dan duduk bersama mencari solusi dampak virus Corona ini,” kata Rudi usai menghadiri Musrenbang Kecamatan Belakangpadang di Pelabuhan Rakyat Sekupang, Jumat (28/2).

    Rudi menjelaskan, ada dua industri yang akan menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan tersebut. Di antaranya terkait ketersediaan bahan baku industri dan sektor pariwisata.

    “Jadi ini yang akan kita bahas nanti. Apa kira-kira solusinya agar perusahaan tetap berjalan,” ujar pria yang juga menjabat Wali Kota Batam itu.

    Menurutnya, kekurangan bahan baku ini dikarenakan sejumlah perusahaan bergantung dari satu sumber yakni Cina. Dikarenakan harga yang ditawarkan terbilang murah. Untuk itu kata Rudi, seharusnya perusahaan mencoba mencari jalan alternatif. Agar kebutuhan bahan baku tetap ada. Dan operasional perusahaan tetap berjalan seperti biasa.

    “Pelaku usaha bergantung di sana (Cina), karena bahan bakunya murah dijual. Sebenarnya, bahan baku itu ada kalau di sini (Indonesia). Hanya saja harganya tidak semurah yang di Cina. Jadi industri cukup kesulitan karena sangat mengandalkan produksi bahan baku dari Cina,” beber Rudi.

    Rudi juga berharap perusahaan mulai memikirkan cara untuk mendatangkan bahan baku dari daerah lain. Meskipun tidak lebih murah dari Cina, namun setidaknya bisa berjalan dan tidak rugi besar.

    “Karena regulasinya di kami dan pelaku usahanya mereka. Kami sangat berharap ada jalan agar bisa mengurangi ketergantungan dengan Cina ini,” papar Rudi.

    Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti menambahkan, saat ini bahan baku di perusahaan masih tersedia. Namun persediaan tidak banyak dan tidak cukup untuk mengakomodir kebutuhan hingga awal Maret nanti.

    “Stoknya menipis, jadi mereka pelaku usaha ini sangat berharap bahan baku segera kembali dikirim ke sini (Batam). Inilah menjadi keluhan mereka,” tambahnya.

    Dari laporan yang yang diterima pihaknya, banyak sektor industri sudah mulai mengeluh tentang persediaan bahan baku yang mulai menipis. Sejak mewabahnya Covid 19, Cina sudah menghentikan segala operasional di negaranya untuk sementara.

    “Kondisi inilah membuat produksi bahan baku terkendala. Bukan Batam saja yang merasakan tapi daerah lain dan negara lainnya,” jelas Rudi.

    Diprediksikan persediaan bahan baku yang ada saat ini masih bisa digunakan hingga awal bulan depan. Namun, apabila bahan baku tak kunjung datang, tentunya akan menimbulkan gangguan produksi di Batam.

    “Itulah masalahnya. Selain itu persoalan harga juga. Makanya, pelaku usaha ini berharap kondisi ini segera kembali normal,” ungkap Rudi lagi.(hbb)