Blak-blakan Wawako Tanjungpinang, Kenapa ‘Loncat’ ke Nasdem?

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Rahma Wakil Walikota Tanjungpinang duduk disamping Ketua DPW Nasdem Kota Tanjungpinang, Bobby Jayanto, Senin (24/2) sembari menjawab pertanyaan wartawan.

    PINANG, POSMETRO.CO: Pindahnya Rahma, Wakil Walikota (Wawako) Tanjungpinang dari Partai Golkar ke Partai Nasdem cukup mengejutkan dan menimbulkan tanda tanya banyak pihak. Rahma pun dicap kutu loncat, karena sering berpindah-pindah partai.

    Mendapat penilaian seperti itu, Senin (24/2), Rahma buka suara. Di depan wartawan, Rahma blak-blakan mengatakan, kenapa ia pindah perahu. Katanya, alasan utama pindah partai, tak lain karena dorongan, dan panggilan hati nuraninya.

    Tak hanya itu, jujur, kata Rahma, setelah pindah ke Nasdem, ia merasa telah mendapatkan kenyamanan dan dihargai. Namun, ketika didesak oleh awak media, apa maksud pernyataan itu, Rahma tak ingin menjabarkannya secara detail.

    “Pokoknya saya nyaman berada di Nasdem. Saya ingin membangun kota Tanjungpinang, bergandengan dengan Nasdem,” kata Rahma.

    Pernyataan ini, masih menimbulkan tanda tanya. Ketika ditanya apakah ada masalah dengan para petinggi Golkar? Rahma buru-buru menepis rumor itu.

    “Saya dengan Ketua Partai Golkar, Ade Angga dan juga pengurus lainnya baik-baik saja. Tidak ada masalah. Silakan cek, kalau tidak percaya,” akunya.

    Awak media kembali mempertanyakan apakah kepindahannya sebagai rencana tahap awal menuju kursi Pilwako 2023? Dengan tegas, pertanyaan itu dinilainya terlalu dini. Rahma bertekad menyelesaikan tugasnya sebagai wakil walikota, mendampingi Syahrul hingga September 2023.

    “Sekali lagi, masyarakat jangan pernah ada anggapan macam-macam soal kepindahan saya ke partai Nasdem,” tegasnya.

    Pertanyaan berikutnya, apa posisi Rahma di Partai Golkar? “Di Golkar, saya hanya punya KTA,” sebutnya di depan sejumlah awak media.

    Satu pertanyaan dilontarkan awak media kepada Rahma. Apakah gara-gara hanya punya KTA alias tak diberi posisi strategis, Rahma pindah perahu? Rahma menyanggahnya.

    “Nggaklah. Bukan soal saya nggak ada jabatan di golkar, lalu saya pindah. Tadi sudah saya tegaskan, saya pindah ke nasdem, karena panggilan hati nurani,” tegasnya berulang-ulang.

    Bahkan, saat dirinya dilantik sebagai anggota Partai Nasdem, Rahma mengaku tak tahu bakal dapat posisi apa di Nasdem.

    “Saya sama sekali tidak tahu mau diposisikan di mana di Partai Nasdem. Pokoknya, saya niat pindah dengan hati yang tulus. Ternyata, setelah dilantik di Batam saya baru tahu, ternyata saya dapat posisi Wakil Ketua DPW Nasdem Kota Tanjungpinang,” sebut Rahma lagi.

    Masih menurut Rahma, setelah pindah ke Nasdem, ia merasa saat ini punya kekuatan (power) dan dihargai.(aiq)