Boat Pancung Bawa Pasir Tenggelam, 3 Selamat, 1 Hilang

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Tim SAR mencari keberadaan korban boat pancung yang tenggelam di lokasi kejadian, Rabu (19/2). (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Satu boat pancung dikabarkan tenggelam dihempas ombak di perairan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Rabu(19/2) pagi. 3 ABK selamat dan satu lagi hilang masih dicari.

    Informasi yang dihimpun POSMETRO.CO, Rabu sekitar pukul 07.15 WIB boat pancung bermuatan pasir itu hendak menyeberang dari Pelabuhan Pandan Bahari, Tanjunguncang.

    Di tengah perjalanan, boat pancung yang dinakhodai Samsudin itu dihempas ombak yang cukup besar. Boat tersebut terbalik, persisnya di depan Pulau Gara. 3 orang di dalamnya berhasil selamat setelah berenang ke tepian laut.

    Sementara itu, Yanto, awak kapal lainnya hilang dan belum ditemukan hingga siang harinya. Mengetahui informasi ini, tim gabungan dari Basarnas dan Kepolisian langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi.

    “Ia, ada boat pancung yang tenggelam dihempas ombak di perairan Tanjunguncang,” ucap Kompol Syafruddin Dalimunthe, Kapolsek Batuaji.

    Syafruddin Dalimunthe mengatakan, boat pancung itu membawa 4 orang penumpang. Setelah berangkat sekitar 15 menit dari Pelabuhan Pandan Bahari, boat tersebut dihantam ombak hingga terbalik.

    “Anggota dan Basarnas masih bekerja di lapangan, mudah-mudahan Yanto secepatnya ditemukan,” tuturnya.

    Syafruddin Dalimunthe menambahkan, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi nelayan dan warga pulau. Untuk mengantisipasi hal seperti ini, maka sangat disarankan agar nelayan dan penumpang boat pancung memakai life jacket.

    “Jangan pernah mengabaikan keselamatan, sebab insiden seperti ini tiada yang tahu, untuk itu lebih baik mencegah,” tegasnya saat dikonfirmasi POSMETRO.CO.

    Selain itu, Syafruddin Dalimunthe mengatakan, nelayan dan warga pulau harus selalu memperhatikan cuaca saat hendak bepergian. Jika memang cuaca sangat ekstrim dan bahaya untuk dilakukan perjalanan, maka jangan memaksanakan kehendak.

    “Kami sudah sering mengimbau agar menggunakan life jacket, tapi masih saja nelayan dan warga enggan menggunakan life jacket ini, padahal itu untuk keselamatan,” tutupnya.(jho)