Virus Corona Merebak, Akses Penumpang dan Barang di Batam Diperiksa Ketat

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Virus corona saat dilihat menggunakan mikroskop elektron. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Mengantisipasi merebaknya penularan virus Novel Corona (nCoV) ke Batam melalui akses transportasi laut, Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Nelson Idris menggelar rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan di Kantor BUP, Sekupang baru-baru ini.

    Rapat koordinasi ini dihadiri oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Kepala Bidang (Kabid) Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Penegakkan Hukum (Gakkum) KSOP khusus Batam, Manager Pelayanan Medik RSBP Batam, perwakilan KSO Pengelola Pelabuhan Internasional, dan para Koordinator Administrasi dan Pengendalian di terminal internasional.

    Rapat koordinasi dibuka dengan penayangan video simulasi penanganan virus nCoV di RS dr. Kariadi Semarang. Melalui video tersebut, Nelson menyampaikan bahwa, para pemangku kepentingan di terminal Internasional yang menjadi pintu masuk Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia melalui Singapura dan Malaysia juga harus siap dalam mengantisipasi penyebaran virus.

    “Rapat ini untuk menyamakan pandangan dan memperkuat koordinasi dalam mencegah virus ini. Apalagi dengan terjadinya penyebaran virus Corona turut berdampak pada kondisi pariwisata dan akan berefek pada perekonomian Kota Batam,” ujar Nelson.

    Kepala KKP Batam Achmad Farhani mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai kasus positif virus Corona di Indonesia. Terkait pemberitaan terkait enam orang suspect yang masuk melalui Pelabuhan Harbour Bay menuju Tanjungpinang.

    Achmad mengatakan, data yang dihimpunnya menemukan bukan hanya enam, melainkan tujuh orang anggota keluarga yang melakukan liburan ke Seoul, Korea. Lalu menuju Singapura dan masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Harbour Bay.

    “Mereka masuk ke Indonesia lewat Harbour Bay ke Tanjungpinang, 4 Januari. Dan itu jauh sekali dengan rentangnya. Di mana 23 Januari, Singapura mengumumkan kasus positif virus Corona untuk pertama kali. Jadi warga Tanjungpinang ini tidak ada kaitannya dengan kontak langsung dengan penderita positif Corona di Singapura,” paparnya.

    Untuk mengantisipasi penyebaran virus Novel Corona di pelabuhan-pelabuhan internasional yang ada di Batam, pihaknya telah menyiagakan alat pendeteksi suhu tubuh, baik thermal scanner maupun thermal gun di pintu kedatangan pelabuhan.

    Selain itu, para penumpang ferry juga diberikan health alert card untuk memantau kondisi kesehatan mereka selama berada di Indonesia. Di dalam health alert card sendiri, disebutkan jika dalam 14 hari sejak kedatangan ke Indonesia dan penumpang merasakan gejala demam, batuk dan sesak napas maka diimbau untuk segera ke rumah sakit atau Puskesmas dan menunjukkan kartu tersebut.

    “Di pelabuhan juga ada petugas kita yang memantau jika ditemukan penumpang dengan peningkatan suhu tubuh. Maka kita masukkan ke ruang observasi dan di situ kita lakukan wawancara mendalam, diberikan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.

    Ia pun mengimbau agar masyarakat menjaga daya tahan tubuhnya karena virus ini bisa dihalau dengan imunitas tubuh yang kuat. Selain itu Kementerian Kesehatan juga terus mempromosikan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), olahraga teratur dan menggunakan masker jika merasa sedang dalam kondisi tidak fit.

    “Untuk petugas yang berhadapan langsung dengan WNA di pelabuhan kita sarankan pakai masker,” pesannya.

    Untuk mempercepat penanganan, KKP Batam, kata Achmad, membuka call center yang bisa dihubungi oleh petugas di pelabuhan jika menemukan penumpang yang dicurigai memiliki gejala virus Novel Corona yakni di nomor 0813-788-677-71.

    Selain mengantisipasi penyebaran Virus Novel Corona di terminal penumpang, KKP juga melakukan upaya penanggulangan di terminal barang. Disampaikan Kepala Bidang Karantina dan Surveline Epidemiologi KKP Batam Romer Simanungkalit, kapal barang yang datang dari Cina wajib labuh tambat di titik koordinat Zona Karantina sesuai regulasi yang ditetapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub)

    “Kalau sifatnya darurat, petugas KKP akan naik ke kapal memeriksa ABK kapal dengan alat pelindung diri (APD) lengkap. Kalau tidak ditemukan gejala Virus Novel Corona maka kapal boleh bongkar muat dengan catatan ABK kapal tidak perlu turun dan tidak ada ABK di darat yang naik ke kapal,” ucap Romer.

    Dalam kesempatan yang sama, Muhammad Yanto selaku Manager Pelayanan Medik RS BP Batam memberikan pemaparan terkait persiapan RSBP Batam dalam menangani pasien suspect corona. Ia mengatakan bahwa RSBP memiliki ruang isolasi khusus yang pada tahun 2003 digunakan untuk menangani wabah SARS. Di ruangan tersebut, pasien suspect corona akan dirawat tanpa harus ditempatkan di Unit Gawat Darurat.

    “Langsung dimasukkan ke ruang isolasi khusus PIE. Kita lakukan rontgen dada thorax, apabila dicurigai pasien mengidap radang paru kita rawat di ruang isolasi khusus. Kalau tidak ada pneumonia atau radang paru, kita isolasi di rumah yang terus dipantau. Kalau ditemukan radang paru kita rawat dan kita kirim sampel dahak ke Litbang Kemenkes, Jakarta,” pungkasnya.(*/hbb)