Pasien ‘Suspect’ Virus Corona di Karimun, Kadinkes: Kita Tunggu Hasil Lab

    spot_img

    Baca juga

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rahmadi. (posmetro.co/dok)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Seorang pasien yang identitasnya disembunyikan, berusia 28 yang sejak, Jumat (7/2) dirawat di RS M Sani lantaran dicurigai (Suspect) terjangkit virus corona, hingga kini masih mendapatkan perawatan khusus dari rumah sakit tersebut.

    Untuk memastikan pasien benar-benar terinfeksi virus mematikan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun membawa sampel Swab Tenggorokan yang diambil dari pasien. Hal jni dibenarkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun, Rahmadi saat dikonfirmasi POSMETRO.CO, Selasa (11/2).

    Ia juga menjelaskan, sampel swab tenggorokan itu langsung dibawa ke Jakarta untuk diperiksa.

    “Sudah diambil spesimen swab tenggorokan dan sudah dikirim ke Jakarta,” ucap Rahmadi.

    Disebut Rahmadi, sampel Swab Tenggorokan Pasien sudah dikirim ke Jakarta pada Senin (10/2). Untuk kepastian hasilnya, pihak Dinas Kesehatan masih menunggu hasil lab dari Jakarta.

    “Butuh waktu 4-5 hari untuk mengetahui hasilnya, untuk itu kita tunggu,” tegas Rahmadi.

    Diceritakan Rahmadi, pasien yang tinggal di Kecamatan Rangsang itu terdeteksi saat masuk IGD sekitar pukul 07.06 WIB pada tanggal 7 Februari 2020 dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat celsius, didapati keluhan dimulai sejak tanggal 28 Januari 2020 saat masih di Malaysia.

    “Pasien mengalami demam, nyeri kepala, batuk sesekali, dan dada terasa tidak nyaman. Pasien bekerja sebagai cleaning service di salah satu mall di Malaysia dan ada riwayat TB Sebelumnya. Pasien juga didapati sudah bekerja di Malaysia selama tiga bulan,” jelas Rahmadi.

    Ia juge menjelaskan, hingga kemarin kondisi tanda-tanda vital dalam batas normal, keadaan pasien umum diketahui baik, kualitas kontak baik, pernafasan 20, sesak sudah tidak ada.

    “Dan sejak 8 Februari suhu tubuh berada di 36.9 derajat celsius pada jam 10.15 WIB,” paparnya.(ria)