Realisasi Investasi di Kepri Capai Rp 26 Triliun

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Kepala DPMPTSP Provinsi Kepri, Dr Drs Syamsuardi MM. (Posmetro.co/arh)

    PINANG, POSMETRO.CO: Pemprov Kepri mencatat realisasi investasi yang melampaui target sepanjang 2019. Nominalnya lebih dari Rp 26 triliun. Angka ini menggembirakan bagi Pemprov Kepri karena di tengah kondisi global yang menurun masih bisa melebihi target yang ditetapkan Rp 20 triliun.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kepri Dr Drs Syamsuardi MM, Kamis (6/2), menyebutkan realisasi investasi itu terbesar dari Batam, namun Kabupaten Bintam cukup berperan mendongkrak realisasi investasi penanaman modal asing (PMA).

    Dirincikan Syamsuardi, Rp 26 triliun lebih itu berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) melalui 2.374 proyek.

    Total nilai investasi PMA terhitung Januari hingga Desember 2019 sebesar Rp 20.450.475.000.000 dengan 1.518 proyek. Angka ini diperoleh dari realisasi investasi kabupaten kota se-Provinsi Kepri dengan nilai terbesar disumbang Batam Rp 11.261.520.000.000 dengan jumlah proyek sebanyak 1.119 proyek. Bintan Rp 8.504.482.500.000 dengan 316 proyek. Anambas Rp 305.622.000.000 dengan 7 proyek. Karimun Rp 282.772.500.000 sebanyak 51 proyek. Tanjungpinang Rp 95.925.000.000 dengan jumlah sebanyak 13 proyek, dan Natuna Rp 153.000.000 dengan jumlah 11 proyek.

    Sedangkan untuk PMDN pada periode yang sama realisasinya sebesar Rp 5.656.425.300.000. Angka tersebut dari Batam sebesar Rp 4.876.613.800.000 dengan 504 proyek, disusul Kabupaten Bintan sebesar Rp 259.803.700.000 dengan 61 proyek, selanjutnya Karimun Rp 342.777.900.000 dengan 122 proyek, Tanjungpinang Rp 160.197.100.000 dengan 109 proyek. Natuna Rp 10.517.200.000 dengan 48 proyek, Anambas Rp 4.985.000.000 dengan 3 proyek, dan Lingga Rp 1.530.600.000 dengan 5 proyek.

    Adapun negara asal investasi, sebut Syamsuardi, masih didominasi oleh Singapura, kemudian disusul Cina, Jepang, Hongkong, Nederland, dan negara-negara lainnya. Dengan sektor usaha yang medominasi adalah jasa, manufaktur, pertanian, pertambangan, perkebunan, dan perikanan.(arh)