2 Kecamatan yang Dipasang Barcode, Retribusi Sampah Tak Bocor?

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Kartu pembayaran retribusi sampah berbarcode dari DLH Batam. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam menargetkan 23 ribu objek retribusi terpasang barcode hingga akhir tahun. Terobosan ini untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).

    “Tahun ini kita targetkan 23 ribu barcode terpasang di kawasan perumahan. Kita lagi kejar Kecamatan Batamkota,” kata Herman Rozie, Kepala DLH Kota Batam, Kamis (6/1).

    Ia menyebutkan selama dua tahun pihaknya sudah memasang 40 ribu barcode di dua kecamatan yakni Sekupang dan Lubukbaja. Pembayaran retribusi non tunai ini sangat memberikan dampak yang positif terhadap pendapatan retribusi sampah.

    “Tahun ini lagi fokus sama Batamkota. Karena ada beberapa titik yang dipasang. Makanya tahun lebih dari 20 ribu jika dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas mantan Camat Lubukbaja.

    Ia memaparkan pembayaran melalui barcode sudah berjalan sejak awal tahun 2018 lalu. Salah satu kecamatan yang menjadi pilot project yakni Sekupang. Tujuan utama pemasang barcode ini untuk menekan kebocoran retribusi sampah serta mempermudah masyarakat membayar.

    Adapun, yang masuk objek retribusi pungutan meliputi dari limbah rumah tangga, sampah usaha hingga sampah industri. Namun, untuk barcode hanya diberlakukan di kawasan perumahan. Pihaknya berhasil meningkatkan pendapatan retribusi mencapai 20 persen. Jika dibandingkan dengan pembayaran menggunakan karcis.

    “Kalau Batuaji, Sagulung, dan Seibeduk sekitarnya kita kesulitan karena banyak kavling dan ruli, namun tetap dikutip. Barcode ini sasarannya memang kawasan perumahaan. Nah, kecamatan yang berpotensi itu Batamkota,” tambah Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah DLH Batam, Faisal Novrico.

    Selain itu, tahun ini DLH Batam diberi target Rp 36 miliar dari penghasilan retribusi sampah. Jika dibandingkan tahun lalu pihaknya diberikan target Rp 35 miliar.

    Pihaknya optimis pencapaian target dari retribusi sampah bisa teralisasi hingga akhir tahun. Hal ini merujuk dari adanya penambahan objek layanan bangunan dan kawasan perumahan di Batam.

    “Tahun ini Rp 36 miliar, kita selalu optimis capai hingga akhir tahun. Karena ada target yang kami kejar,” harap Faisal.(hbb)