Dukun Gelar Ritual, Jasad Sofyan dan Haikal ‘Dilepas Putri’

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Dukun di Pantai Trikora saat melakukan ritual. (Posmetro.co/aiq)

    BINTAN, POSMETRO.CO: Akhirnya Sofyan Ramadhan dan Haikal, pelajar SMP Negeri 7, korban tenggelam di Pantai Trikora pada Minggu (2/2), ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    Salah seorang tim Basarnas Tanjungpinang, mengatakan, Haikal ditemukan pada Selasa (4/2) pukul 01.00 WIB. Sedangkan Sofyan pada subuh pukul 05.00 WIB.

    Sejak Minggu, suasana duka menyelimuti rumah keluarga korban (Haikal dan Sofyan). Orang tua kedua pelajar itu menanti dengan setia hingga ditemukannya jenazah anak mereka.

    Teman-teman sekelas, sanak keluarga, guru, kepala sekolah, tetangga dekat, semua berbondong-bondong menuju Pantai Trikora 4 untuk memberikan doa terbaik.

    Proses pencarian kedua pelajar itu memang cukup sulit. Hari pertama kejadian, hingga hari kedua, tim penyelamat gabungan, tak kunjung menemukan keberadaan jasad Sofyan dan Haikal.

    Keluarga resah dan hanya bisa pasrah. Tim penyelamat Basarnas tetap gigih melakukan pencarian itu hingga keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

    Sebelumnya, penjaga pantai juga meramalkan bahwa jasad keduanya bakal ditemukan di hari ketiga.

    Negosiasi dan dialog dengan putri penjaga pantai juga sudah dilakukan. Namun, putri penjaga pantai belum bersedia melepas dua pelajar itu.

    “Putri itu belum bersedia melepaskan Sofyan dan Haikal,” kata penjaga pantai yang tak mau disebut namanya.

    Ritual pantai juga sudah dilakukan demi memanggil dan menemukan keberadaan kedua jasad pelajar itu.

    Sebelumnya, kata pria itu mengatakan, jika putri penjaga Pantai Serumpun Padi Emas itu marah. Sehingga belum bersedia melepas kedua pelajar itu.

    Tampak sesajen yang dia sediakan di lokasi tempat dimana Sofyan dan Haikal terseret ombak. Seperti rokok, telur ayam kampung. Beras kunyit (Bartebo), serta beras baso. Sesembahan itu diletakkan di dalam serabut yang terbelah. Dihanyutkan ke laut.

    Jadi setelah sesajen diarung, menunggu jawaban putri penjaga pantai ini. Kalau lama jasadnya tak kunjung ditemukan tim pencarian, berarti putri itu belum bersedia melepas korbannya. Tetapi, sebaliknya kalau sesembahan itu diterima putri penjaga laut, maka tak lama dia akan menunjukkan dimana jasad tersebut bisa ditemukan.

    Untuk pencarian Sofyan dan Haikal, pihaknya melakukan dua kali proses ritual seperti tadi. Senin (3/2) jam 12.00 WIB, dan jam 16.00 WIB.

    “Harus menyediakan beras kunyit, beras baso, rokokok, telur ayam kampung,” ulangnya, serius.(aiq)