
BATAM, POSMETRO.CO: Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) merespon cepat keresahan pengunjung pantai dan masyarakat nelayan setelah munculnya seekor buaya di perairan dekat kawasan Shipyard (galangan kapal) tak jauh dari PT SMOE Kabil, Nongsa, Batam. Satu unit kapal patroli Ditpolairud Polda Kepri ditugaskan khusus memburu buaya senyulong tersebut. Polisi juga berkoordinasi dengan sekuriti kawasan Pelabuhan Citra Nusa, Kabil.
“Kapal patroli kita sudah turun hari Minggu mengitari wilayah tersebut,” ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhartd, menjawab pertanyaan POSMETRO.CO, Senin (20/1). Harry menyebut, dari hasil perburuan itu, pihaknya sementara ini belum menemukan keberadaan buaya yang dimaksud.
Namun pihaknya tidak berhenti disitu saja. Polisi akan berkoordinasi dengan nelayan sekitar untuk dapat memberikan informasi dan merespon cepat ketika melihat keberadaan buaya tersebut.
“Mohon dapatnya apabila ada masyarakat yang mengetahui hal tersebut untuk segera menghubungi petugas kepolisian,” imbau Harry.
Sebelumnya Bob, nelayan Kampung Melayu, Batubesar itu sempat dibuat kesal. Sebab, video penampakan buaya yang beredar di media sosial itu dikira hoaks dan kurang direspon oleh instansi terkait. Bahkan, sebut Bob, penampakan buaya itu adalah yang kedua kalinya.
“Itu yang kedua. Yang pertama munculnya di tengah. Juga diposting di Facebook,” katanya.
Menurut Bob, buaya yang muncul ke permukaan itu berciri mulutnya panjang.
Masyarakat nelayan menamakannya itu buaya senyulong. “Kalau muncungnya pendek itu buaya katak,” jelas Bob.
Katanya, buaya yang pertama kali muncul itu sewaktu musim penghujan, sekitar Desember lalu. Namun, buaya ini berujuran lebih besar. Tapi kalau buaya senyulong, yang ke dua ditemukan itu, ukuranya kurang dari 2 meter. Hidupnya di air payau. “Kalau saya tengok itu masih anaknya,” katanya lagi.
Diakui Bob, munculnya hewan predator itu ke permukaan akibat ‘rumah’ atau tempat berlindung mereka sudah dirusak. “Lihat sendirilah. Laut dikeruk,” singgungnya.
Pihaknya meminta instansi terkait turun ke lokasi. “Muncul itu memang ada dua kali. Yang ngerinya orang menjaring sotong tengah malam. Itu yang kita takutkan,” ucapnya.(cnk)