Sambal Tak Sempurna

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Ade Adran Syahlan

    APA yang Anda rasakan, ketika tahu anak gadis Anda makin sayang dengan ayahnya karena sebuah film? Saya merasakan itu akhir tahun 2019 dan awal tahun 2020.

    “Adek kan anak ayah. Teman makan, adek.”

    Ini kalimat dari bungsu yang baru usia 9 tahun. Sudah kelas 4 SD. Bongsor. Tak mau lagi lihat timbangan. Tapi tetap tak mau kurangi makan.

    Kata ibunya, si bungsu sempat terlihat menangis saat film diputar. Saya tak perhatikan sih. Filmnya memang dibikin ada haru plus tawa.

    Anak gadis saya yang sulung dan tak ikut nonton bersama kami di akhir 2019 di Mall Grand Batam itu, penasaran. Dia pun nonton awal tahun 2020 di Jember, kota tempat kuliahnya.

    “Habis nonton Imperpect tadi malam, yah. Lihatlah anak gendut ayah, ini.”

    Pesan WA itu lengkap dengan foto si sulung saat 2012 dan 2019. Saya pun balas dengan emoji senyum. Lalu terharu. Ibunya ternyata tak dikirimi foto itu.

    Ya, Imperpect judul filmnya. Jangan praduga itu film holywood. Asli buatan anak Indonesia. Sutradaranya Ernest Prakasa. Biasalah kalau Ernest bikin film, teman-teman komikanya (pelaku Stand up Comedy) banyak dipakai. Walaupun bintang utama tetap aktor Reza Rahardian dan si cantik Jessica Milla yang mau berkorban naik berat badan 10 kg dan menghitamkan kulitnya.

    Saya memang suka film-film bertema perjuangan ayah untuk keluarganya. Tapi Imperpect beda. Selain saya tonton tanpa terlebih dulu baca resumenya. Juga karena sebenarnya sedikit saja sosok ayah dalam film itu. Sang ayah sudah dibikin Ernest meninggal tak sampai 5 menit film ini dimulai. Sang ayah tak pernah melarang anaknya yang gendut kurangi makan.

    Tapi itulah yang bikin Jessica Milla eh Rara dalam film itu tumbuh percaya diri dengan kegendutannya. Walau akhirnya, galau atas kenyataan tidak sempurna dirinya. Ketika tantangan naik jabatan manajer marketing produk kosmetik tapi harus ideal pula dengan tubuhnya. Hmm…, nonton ajalah ya.

    Eits, bagaimana efeknya bagi satu gadis saya yang kurus? Tahulah dia, ayah ibunya tak pernah membedakan anak- anaknya. Mau yang kuat makan atau tidak, tetap dibikin menu yang diinginkan. Dan kebetulan kami punya selera yang sama. Sesuatu yang dirindukan si sulung karena tak bisa memakannya lagi tiap hari.

    “Kakak nanti ingin masakan ibu apa aja. Tapi kakak rindu ikan goreng balado. Di Jember ini, gak ada ikannya yang tenggelam oleh sambal baladonya seperti buatan ibuk.”

    Oalah. Sambal baladonya tak akan sempurna. Cabe lagi mahal. Ikan pun mahal plus kualitasnya kurang bagus karena nelayan waswas melaut sejak angin kuat. Semoga sambal tak sempurna tetap dinikmati seenaknya seperti kehidupan yang dijalani selama ini.***