Pria yang Tewas di Sutet Diduga Alami Gangguan Jiwa

    spot_img

    Baca juga

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa tewas di atas kabel sutet. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Pihak Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam memastikan, jika korban yang tewas di Saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) sekitar Dam Duriangkang, Sei Beduk, bukan pasien gangguan jiwa yang dirawat di shelter dinsos.

    “Iya, itu bukan pasien Orang Gangguan Jiwa (OGJ) di shelter (Dinsos) kami,” kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinsospem Batam, Chitra Widya, saat dikonfirmasi, Jumat (17/1).

    Apa yang dialami korban diduga karena stres dan nekad memanjat menara Sutet. Dugaan lainnya, kemungkinan korban sengaja memanjat menara Sutet untuk bunuh diri.

    “Kemarin kita sudah cek bukan di tempat kita. Kemungkinan pasien itu dirawat di rumah singgah lainnya. Kalau di Tanjungpiayu itu cuman ada panti itupun khusus untuk perempuan. Kita akan cek lagi,” ucap Chitra lagi.

    Terpisah, Corporate Secretary bright PLN Batam, Denny Hendri Wijaya mengatakan dari informasi di lapangan, korban yang memanjat tower listrik dengan ketinggian 36 meter itu pasien yang lari dari rumah singgah.

    “Menurut informasi korban ini lari dari rumah singgah. Dengan kondisinya tidak berpakaian. Dan diduga ada gangguan jiwa,” jelas Denny.

    Ia menerangkan, setiap tower listrik milik PLN sudah terpasang rambu-rambu peringatan. Jika area itu dilarang dan berbahaya untuk dimasuki masyarakat. Sementara, untuk tower listrik yang berada di area Dam Duriangkang, Sei beduk tersebut tegangan listrik cukup tinggi yakni 150 KV.

    “Kalau orang normal logikanya ngapain di sana manjat tower. Di sana sudah ada larangan tidak boleh masuk. Selain petugas yang melakukan perawatan,” paparnya.

    Sementara itu, jenazah korban sudah dievakuasi dari tempat kejadian, Kamis (16/1). Kejadian tersebut sempat membuat heboh masyarakat yang melintasi jalan itu. Dari video yang beredar tampak ada seorang warga sempat naik ke atas untuk meminta korban turun. Namun, permintaan itu tidak ditanggapi.

    Karena berbahaya warga yang awalnya naik, berbalik untuk turun. Tidak lama kemudian terjadi letusan keras dari atas. Kabel listrik mengeluarkan percikan api. Terlihat, korban yang diduga punya gangguan jiwa itu tumbang di atas kabel sutet.(hbb)