LINGGA, POSMETRO.CO: Hingga Selasa (14/1), tiang penyangga di jembatan Kampung Sepincan – Mading Kelurahan Daik Kecamatan Lingga belum bisa dicabut. Pasalnya tiang tersebut dijadikan penyangga pipa air bersih PDAM Daik Lingga dan Air Bersih Desa Panggak Laut, Kecamatan Lingga.
Indra koordinator pembuatan jembatan darurat yang bersumber dari dana APBN tersebut mengaku, kesulitan akibat belum dialihnya kedua pipa air bersih oleh pihak yang bersangkutan.
“Saya selaku koordinator jembatan darurat sudah dari kemarin menunggu pihak PDAM dan Desa Panggak Laut mengalihkan pipa air bersih mereka. Kalau dipaksa, pipa itu pecah atau patah, bahkan membuat masalah baru,” kata Indra mengklarifikasi pemberitaan POSMETRO.CO, yang bersumber dari RT 01 Kampung Sepincan.
Ia mengaku punya itikad baik, sehingga alat berat untuk mengangkat tiang jembatan masih ada di lokasi pekerjaan sampai saat ini. Akibat lambannya pengalihan pipa membuat pekerjaan mereka terkendala, dan menjadi buah bibir warga.
“Kalau Kepala Desa Panggak Laut sempat meminta bantu pipa paralon untuk mengganti pipa milik mereka. Itu sudah kami siapkan, namun sampai hari ini belum juga dialihkan,” kata Indra lagi, disaksikan Kabid Binamarga Dinas PUPR Lingga Jeki ketika ada di lokasi.
Kalau untuk PDAM pihaknya sudah menyediakan jalan pipa di atas jembatan, supaya pipa air bersih milik PDAM melintasi di atas jembatan dan tidak lagi menyeberang sungai.
“Kami tetap bertanggung jawab apa yang kami buat, tapi mohon kerja samanya baik PDAM maupun pihak Desa Panggak Laut. Selama ini kami terkendala oleh pipa air bersih saja. Kalau membongkar, tak sampai satu hari kami kerjakan. Jembatan di tengah sungai sampah sudah pasti terhalang tongkat (tiang penyangga) jembatan,” ucapnya.
Kepala Desa Panggak Laut Ahmad, ketika dikonfirmasi mengaku, kalau pihaknya masih ada kesibukan sehingga pipa belum dapat dialihkan. Akan tetapi dia meminta pihak koordinator menghubunginya ketika ingin melakukan pembongkaran.
“Kami siap mengalihkan dengan cara gotong royong bersama warga, tapi beri tahu saja kami ketika ingin membongkar,” kata Ahmad, berpesan.
Sementara dari pihak PDAM Lingga dalam hal ini di wakili Mizi, mengaku, kalau pipa itu dipindahkan, air yang melewati pipa tidak lancar, dan harus disediakan pancang besi.
“Menjadi permasalahan jika pipa dipindahkan ke tempat lebih tinggi, air tidak kuat mengalir. Memindahkannya harus dipersiapkan tongkat besi,” ujar Mizi.
Jeki, Kabid Binamarga Dinas PUPR Lingga juga ada di lokasi yang diminta atasannya untuk melihat langsung kondisi tiang jembatan yang dimaksud juga meminta permasalahan tersebut dapat diselesaikan, meskipun anggaran pembangunan dari APBN.
“Berarti permasalahannya cuma pipa air bersih. Kalau pihak koordinator siap melakukannya, asalkan pipa air bersih sudah dipindahkan. Saya juga akan menyampaikan ke kepala dinas,” kata Jeki.
Lurah Daik, Aryanto ketika dihubungi meminta pihak koordinator menemuinya, supaya permasalahan tersbut ada solusinya dan tidak memperlambat pekerjaan.
“Saya Lurah Daik, harusnya pihak kontraktor atau koordinator kemarin memberi tahu atau melapor terlebih dahulu saya, sebab itu wilayah saya. Jika ada permasalahan dapat kita cari solusi,” tukasnya.(mrs)