Mahasiswa Ibnu Sina Batam Tertarik KKN di Wisata Lubuk Muncong

    spot_img

    Baca juga

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...

    Susu Pertumbuhan vs Susu UHT: Mana yang Lebih Baik untuk Tumbuh Kembang Anak

    Jakarta, POSMETRO: Saat anak mulai memasuki masa MPASI, orang...
    spot_img

    Share

    Dosen pembimbing, mahasiswa foto bersama kepala desa LPM, Pemuda Pancasila dan masyarakat setelah serah terima bantuan di Lubuk Muncong. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Objek wisata baru Pemandian Lubuk Muncong sempat viral di medsos, sebab kekompakan masyarakat bersama Karang Taruna setempat serta pemerintah desa mempromosikan dengan berbagai cara untuk mengangkat objek pemandian yang serba alami.

    Melihat kondisi serba alami dan butuh perhatian, Minggu (12/1) Mahasiswa dan Dosen Pembimbing dari Universitas Ibnu Sina Batam, melakukan kunjungan dalam rangka kegiatan mahasiswa berupa pengabdian pada masyarakat intervensi Kesehatan Lingkungan Pariwisata.

    Dua mahasiswa dan dosen pembimbing langsung turun kelapangan (Lubuk Muncong) yang disambut langsung Kepala Desa Merawang, Karang Taruna Tuah Lingga, Pemuda Pancasila dan masyarakat setempat, sekaligus menerima bantuan seperangkat alat kebersihan, himbauan dan tempat sampah.

    Dalam kegiatan tersebut mahasiswa turut mendukung dengan terciptanya objek wisata baru yang dipromosikan di Wilayah Kabupaten Lingga yang digagas Karang Taruna dengan melibatkan pemerintah desa dan masyarakat setempat, kini ramai dikunjungi setiap hari, apalagi di hari Sabtu dan Minggu.

    Didampingi dosen pembimbing, mahasiswa menyerahkan beberapa peralatan kebersihan seperti tong sampah, gerobak, sapu dan alat kebersihan lainnya. Papan plang sebagai edukasi berupa himbauan pada pengunjung untuk turut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan yang akan dipasang di lokasi wisata.

    Harpiandi selaku Ketua Karang Taruna Tuah Lingga Desa Merawang mewakili masyarakat menyambut baik kegiatan tersebut, bahkan dia merasa terbantu atas kepedulian mahasiswa dalam mewujudkan kebersihan lingkungan dan kesehatan di Objek Wisata Lubuk Muncong.

    “Ini membuktikan kalau promosi yang telah kita lakukan berdampak baik bagi pengembangan Objek Wisata Pemandian Lubuk Muncong. Kami membuka diri bagi kelompok atau organisasi lainnya yang ingin melakukan kegiatan sejenis dalam peningkatan sarana sarana di objek wisata kami,” kata Harpiandi.

    M. Zahid Kepala Desa Merawang juga menyambut baik niat mahasiswa untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di objek wisata yang cukup viral saat ini. Ia juga berharap pada mahasiswa dapat membantu sesuai dengan ilmu dan keahlian yang dimiliki.

    “Kami kami menerima dengan tangan terbuka, adanya niat baik KKN mahasiswa di objek wisata ini, sudah pasti kami merasa terbantu, sebab kebersihan lingkungan area pemandian menjadi pokok utama dalam memelihara lingkungan,” ungkapnya.

    Melalui ilmu yang didapatkan di bangku kuliah, dapat diterapkan atau ditularkan ke masyarakat, paling tidak dapat menambah pengetahuan masyarakat yang di luar jangkauan.

    “Kami selalu siap, bantulah kami sesuai ilmu yang adik mahasiswa dapat, dalam menjaga dan memelihara lingkungan dan kesehatan di objek wisata kami ini,” pintanya.

    Hengki, dosen pembimbing Fakultas Ibnu Sina Batam berharap, desa dapat menerima dua orang mahasiswa yang akan menjalani ‘magang’ di Objek Wisata Lubuk Muncong selama tiga bulan kedepan.

    “Di objek wisata baru ini kami titipkan anak kami supaya dapat melakukan pengabdian ke masyarakat, serta mengimplementasikan ilmunya yang mereka dapat di fakultas,” ujar Hengki.

    Katanya lagi, di sini adik-adik kami akan menyampaikan permasalahan kebersihan lingkungan dan kesehatan, juga terkait dengan kebersihan sungai supaya sungai tidak tercemar oleh tangan manusia itu sendiri.

    “Kebersihan dan kesehatan serta menyangkut hal lainnya, dapat diterapkan serta disosialisasikan masyarakat, terutama pada pengunjung di objek wisata ini. Partisipasi masyarakat dan kesadaran menjadi tujuan utama kita tentunya,” tukasnya.(mrs)