Proyek Selesai, Warga Kecewa Tiang Jembatan Darurat masih Terpancang

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Tiang jembatan darurat masih berdiri di anak sungai Sepincan dan pipa air bersih juga masih menempel di samping tiang jembatan.(Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Ketua RT 01 RW 02 Kampung Sepincan, Kelurahan Daik, Kecamatan Lingga mengeluhkan pancang atau tiang jembatan darurat pembangunan jembatan antara Kampung Sepincan – Kampung Mading yang masih berdiri di tengah anak sungai. Padahal proyek sudah selesai dikerjakan 2019.

    Ketua RT 01 Sepincan Kelurahan Daik, Zulkadri menuturkan, ada dua permasalahan yang ada di jembatan darurat tersebut, pertama mengenai tiang jembatan sampai hari ini masih berdiri tegak tanpa dibongkar, yang kedua mengenai pipa air bersih juga masih menempel di tiang jembatan.

    “Permasalahan ini menjadi buah bibir masyarakat, sebagai RT wajar kalau saya sampaikan. Kalau dibiar, sampah dan kayu-kayu akan terhalang oleh yang jembatan, aliran sungai terancam tidak berfungsi,” kata Zulkadri, Senin (13/1).

    Kalau permasalahan pipa air bersih yang masih menempel di tiang jembatan, memang dia tidak tahu apakah itu tanggung jawab PDAM atau pihak kontraktor pembangunan jembatan darurat atau pembangunan jembatan beton di jalan raya.

    “Kalau banjir, pipa air bersih yang masih menempel di tiang jembatan juga ikut terancam. Kita meminta pipa air bersih di alih kembali ketempat semula dan tiang jembatan darurat juga di angkat, supaya aliran sungai tidak terhalang dan lancar seperti semula,” ucap Zulkadri lagi.

    Pengakuannya, dia juga sudah menemui Lurah Daik supaya kelurahan juga mengambil langkah agar tiang jembatan secepatnya di bongkar oleh pihak yang membangun.

    “Ingin kerja melapor, selesai tak melapor. Akhirnya tanggung jawab di tinggalkan begitu saja. Maka saya minta pak lurah mengambil tindakan sebab pekerjaan itu selesai Desember 2019 lalu,” imbuhnya.

    Lurah Daik Aryanto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya laporan RT 01 ke kantor lurah, dia juga sudah menyampaikan permasalahan tersebut ke pihak yang mengambil tender pembuatan jembatan alternatif.

    “Saya juga sudah menyampaikan permasalahan ini ke pada pihak yang membangun jembatan alternatif itu. Saya minta dalam tempo dua hari, tiang jembatan sudah tidak ada lagi di aliran sungai Kampung Sepincan,” tegasnya.

    Pantauan di lapangan, terlihat jembatan alternatif yang dibangun berdiri tegak di tengah anak sungai, sementara papan lantai sudah tidak ada lagi, dan terlihat pula pipa air bersih yang masih menempel di samping tiang jembatan.

    Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lingga Novrizal melalui selulernya juga akan meminta Bidang Binamarga melakukan kroscek ke lapangan terkait laporan tersebut.

    “Saya baru dilantik, tapi saya tahu lokasi jembatan darurat itu. Hari ini juga saya minta Bidang Bina Marga ke lapangan untuk melihat secara langsung, kalau memang benar kita akan mengambil langkah,” tukasnya.(mrs)