12 Radar Pantau Kejahatan di Selat Malaka dan Singapura

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...

    AKP Siwanto Eka Putra: Dari Rumah Tahfidz Ini akan Lahir Calon Imam Imam Besar

    BATAM, POSMETRO: Wujud mengabdikan diri kepada masyarakat, AKP Siwanto...
    spot_img

    Share

     

    Komandan Guskamla Kawasan Barat Koar I, Laksamana Pertama Yayan Sofyan menggelar rapat konsolidasi, Jumat (10/1). (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Komandan Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Kawasan Barat Komando Armada (Koar) I, Laksamana Pertama Yayan Sofyan mengatakan, pihaknya memberi perhatian lebih pada wilayah laut Selat Malaka.

    “Selat ini menjadi wilayah tersibuk akibat dilalui hampir seluruh komunitas di dunia,” ujar Yayan, saat rapat konsolidasi, Jumat (10/1).

    Yayan menyebut, di perairan itu ada sekitar 70 sampai 80 persen kapal dilewati komunitas mancanegara.

    “Memang pengamanan laut di sana harus diperketat,” tegas Yayan. Selain Selat Malaka, sebutnya, Selat Singapura juga jadi perhatian karena berbatasan langsung dengan negara tetangga, Singapura.

    “Wilayah ini menjadi sangat strategis karena menjadi salah satu pintu utama masuknya negara lain menuju wilayah Indonesia,” timpalnya.

    Ditambahkan Yayan, pihaknya juga telah menyiapkan Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) dan 12 stasiun radar untuk memantau kejahatan di masing-masing titik rawan tadi.

    Bahkan jika ada gangguan keamanan laut, laporan akan segera masuk. “Tim langsung bergerak, ke titik koordinat,” tambahnya.

    Tak segan-segan, perompak yang mengganggu wilayah kerjanya akan disikat. Turut hadir beberapa komandan dari Kapal Republik Indonesia (KRI) dan pilot patroli udara maritim, di antaranya KRI Surik, KRI Lemadang, dan KRI SRE, dan Pilot CASSA.(cnk)