BATAM, POSMETRO.CO: Pihak Masjid Darussalam di Jalan Bumi Perkemahan, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa mengeluh, karena sering kehilangan uang dan juga kotak infaq masjid. Karena sudah sering kehilangan, akhirnya di sejumlah titik di masjid dipasang kamera CCTv.
Kemudian pada Selasa 26 November 2019 lalu sekitar pukul 02.30 WIB, Ambon melakukan pengintaian dengan terlebih dahulu menaruh uang di dalam kotak infaq.
“Pengurus masjid ini sengaja menaruhkan uang di kotak infaq sebesar Rp 15 ribu sebagai umpan,” ujar Kapolsek Nongsa AKP R Moch Dwi Ramadhanto, menerangkan kronologi kejadian saat ekspos, Selasa (7/1).
Lanjut Kapolsek, setelah itu, Ambon melihat Muhammad Kamil, si pelaku datang ke masjid yang terlihat dari CCTv yang ada di dalam masjid. Tanpa ada rasa takut dan waswas. Layaknya jamaah masjid, pelaku dengan santai mengambil uang di dalam kotak infaq dengan cara membuka pakai kunci yang dibawa pelaku.
Dan setelah pelaku mengambil uang di dalam kotak infaq tersebut lalu kembali menguncinya kembali dengan gembok yang sudah dibuka tadi. Lalu pergi meninggalkan masjid tanpa rasa bersalah.
Ambon sedikit lega. Pelaku yang dicarinya selama ini akhirnya ketahuan. Bahkan pengurus sudah memberi rantai yang panjang untuk mengamankan kotak amal itu dari jangkauan maling. Kejadian itu akhirnya dilaporkan ke Polsek.
Sejumlah barang bukti termasuk satu flash disk yang berisikan rekaman video pencurian kotak infaq di Masjid Darussalam yang pelakunya Muhammad Kamil dibongkar. Empat hari melalang buana, tepatnya 30 November 2019, pelaku akhirnya diciduk di Indomaret Jalan Pramuka Kabil, Nongsa.
Pelaku merupakan pengangguran yang tinggal di Kavling Baru Baloi Kebun, Kabil, Nongsa.
“Dari pengakuannya, pelaku sudah melakukan berulang kali di beberapa masjid di Kabil, Punggur,” terang Moch Dwi.
Masih kata Kapolsek, barang bukti lain yang diamankan ada empat kotak infaq milik Masjid Darussalam, rantai besi sepanjang 100 meter dan dua kunci kecil merek WD.
“Pencurian yang dilakukan pelaku masuk ke lokasi itu dapat mencapai barang untuk diambilnya dengan jalan membongkar atau memakai kunci palsu,” tegas Moch Dwi.
Sementara Muhammad Kamil nampak menyesali perbuatannya. Pelaku berkilah, nekat mencuri kotak infaq karena desakan ekonomi.
“Terpaksa nyuri buat biaya berobat Pak Long saya,” kilah pelaku. Apapun alasannya, pelaku dijerat Pasal 363 ayat 1 ke 5 KUHP junto Pasal 64 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara.(cnk)