Mayat Bayi Laki-laki Ditemukan di Sungai Golden City

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam Peduli, Ribuan Paket Sembako dan Santunan Anak Yatim Disalurkan

    BATAM, POSMETRO: Sucinya bulan Ramadhan 1445 H/2024 M menjadi...

    Gubernur Buka Puasa Bersama Para Pimpinan OPD, FKPD dan Instansi Vertikal Kepri

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menggelar acara berbuka...

    Ansar Serukan Istiqomah di Penghujung Ramadan dan Muliakan Al-Qur’an

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melanjutkan...
    spot_img

    Share

    Petugas saat mengevakuasi mayat bayi laki-laki yang ditemukan di sungai Golden City, Bengkong Laut Senin (9/12). (Posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Didin dan Arif yang saat itu memancing ikan di hulu Sungai Golden City, Bengkong Laut terpaksa dimintai keterangan oleh pihak Polsek Bengkong, Senin (9/12). Pemeriksaan itu terkati penemuan jasad bayi berkelamin laki-laki di tempat keduanya memancing.

    “Saya sama saksi Didin tak kenal. Cuma kebetulan sama-sama mancing di lokasi. Jadi kenalnya di sana,” ujar Arif di sela-sela dimintai keterangan oleh penyidik.

    Dikatakan Arif, yang pertama kali melihat jasad bayi itu adalah Didin. Jarak Didin memancing dekat dengan korban.

    “Didin mengira itu boneka. Tapi setelah kami dekati, ternyata mayat bayi,” terang Arif.

    Kondisi mayat bayi itu dalam posisi telungkup, tanpa pakaian. “Saat itu posisi mayat agak di tepi karena terbawa arus,” ujarnya.

    Sebelum ada penemuan, Arif mengaku tidak melihat hal yang mencurigakan di sekitar lokasi penemuan. Atas temuannya itu, ia langsung melaporkan ke polisi. Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polresta Barelang langsung meluncur dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Jasad bayi itu diperkirakan beratnya tiga kilogram dan panjang sekitar 30 sentimeter, dan masih ada tali pusarnya,” kata Kapolsek Bengkong AKP Yuhendri Januar saat dikonfirmasi wartawan.

    Yuhendri memprediksi jasad bayi tersebut baru dibuang dalam waktu 1×24 jam. Bayi malang itu sengaja dibuang oleh orang tuanya yang tidak menginginkan kelahirannya.

    Meskipun minim petunjuk karena lokasi jauh dari permukiman warga, pihaknya tetap mendalami penemuan mayat bayi tersebut. Sejauh ini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi yang ada kaitannya dengan kasus itu.

    Termasuk menyelidiki kontrakan atau kosan yang ada dihuni oleh wanita hamil. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan RT /RW setempat. Saat ini, jasad bayi sudah dievakuasi ke ruang Pemulasaran RS Bhayangkara Polda Kepri di Batubesar.

    “Kita akan telusuri rumah sakit, klinik-klinik atau tempat-tempat yang memungkinkan orang bisa bersalin,” paparnya.(cnk)