Pria Larikan Mobil Warga Kini Mendekam di Shelter Dinsos

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa ini diserahkan pihak kepolisian ke Dinsospem Kota Batam. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Pria yang diduga mengalami gangguan jiwa ini diserahkan pihak kepolisian ke Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsospem) Kota Batam. Lelaki tanpa identitas itu sebelumnya menjadi viral di media sosial. Pasalnya ia membuat heboh warga Perumahan Citra Permata Residence Seiharapan, Sekupang, karena melarikan mobil warga setempat.

    “Iya semalam Polsek Sekupang ada mengantar satu orang gangguan jiwa (OGJ) karena meresahkan warga,” kata Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi Sosial Dinsospem Batam, Chitra Widya, Jumat (6/12).

    Saat ini pria tersebut kembali menempati shelter yang berada di Sekupang. Diakuinya, OGJ tersebut ditangani pihaknya karena tidak memiliki identitas dan dianggap terlantar tanpa ada keluarga. Pihaknya, tengah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat untuk pemberian obat bagi pasien gangguan jiwa ini.

    “Kalau kita memang menangani OGJ yang terlantar tanpa keluarga. Tapi kalau dia punya keluarga, keluarganya yang akan mengurus. Kalau pemberian obat kita selalu berkoordinasi dengan Puskesmas,” bebernya.

    Masih kata Chitra, penanganan pasien dengan gangguan jiwa diakuinya sulit diatasi. Belum lagi sebutnya, jika OGJ tersebut dinyatakan sembuh tapi lupa meminum obat yang sudah diresepkan, dikhawatirkan pasien tersebut akan kembali kumat dan membuat ulah.

    “Kalau shelter ini sifatnya hanya sementara untuk menampung OGJ. Mereka (OGJ) yang kita obati, setelah dinyatakan sembuh, mereka dikeluarkan. Tapi dengan catatan mereka rajin minum obat. Nah, ketika mereka lupa minum penyakit itu kambuh lagi,” jelasnya.

    Namun, bagi pasien yang tidak dapat disembuhkan kembali. Langkah akhir yang diambil pihaknya yakni mengantar pasien tersebut ke RSJ di Pekanbaru. Karena shelter yang ada tidak selamanya bisa menampung pasien dengan gangguan seperti ini.

    “Shelter kita hanya 4 unit, tidak mungkin bisa menampung banyak. Setelah diobati, dibawa ke RSUD untuk Psikolog juga tak bisa. Langkah terakhir dibawa ke Pekanbaru,” ulasnya.(hbb)