BATAM, POSMETRO.CO: Keributan taksi pangkalan dengan taksi online, terjadi hampir setiap hari. Mereka sama-sama tidak bisa menahan diri, antara taksi pangkalan dengan taksi online ribut di Pelabuhan Ferry Internasional Batamcentre, Selasa (3/12).
Yang mereka ributkan itu-itu saja. Soal red zone yang tidak boleh dilanggar taksi online. Sementara kini taksi online sudah ada izin. Masih juga ribut. Karena kepentingan dua pihak ini, ada hak publik yang terabaikan. Rasa nyaman dan aman tidak hadir saat itu.
Pengunjung di pelabuhan jadi takut. Apalagi wisatawan mancanegara yang baru saja turun dari kapal. Begitu juga yang hendak menyeberang ke Singapura saat itu. Takut jadi sasaran keributan di salah satu objek vital tersebut. Tidak hanya dari negeri Jihan, bahkan sejumlah bule warga negara Australia juga sempat merekam dan mengabadikan video serta foto saat terjadi keributan terjadi.
Dari jembatan penyeberangan orang (JPO), kamera pintarnya standby beberapa saat mengambil momen-momen bentrok. Sayangnya, ketika didatangi wartawan, pria itu enggan menanggapi kejadian. Pria yang mengenakan kaos oblong itu hanya mengatakan, kalau dirinya berasal dari Australia. Selain itu ada juga wisman yang takut sambil berlarian dan berteriak pada anaknya yang masih kecil.
“Go,” teriaknya sambil berlari ke jalan besar dekat anggota polisi. “Go,” katanya lagi mengingatkan sambil berlari. Bahkan ada juga wisman yang satu keluarga berjalan kaki menjauhi keramaian. Mereka malah menolak ketika ditawari taksi.(cnk)