Wacana Penghapusan UN, Kadisdik Batam: Perlu Dikaji Ulang

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan. (Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI pimpinan Nadiem Makarim berencana akan menghapus sistem ujian nasional (UN) di tahun 2020. Namun, Nadiem Makarim, menteri termuda di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin ini memastikan UN tetap dilaksanakan pada 2020.

    Menanggapi wacana Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Hendri Arulan menuturkan, jika keputusan sudah final, daerah hanya menjalankan saja. Namun, ia menilai wacana itu perlu dikaji kembali mengingat Kepulauan Riau (Kepri) adalah daerah kepulauan.

    “Kepri banyak pulau terutama di Batam. Ada yang tinggal di hinterland. Karena berbagai kendala mereka (pelajar) masih menggunakan kertas. Kita tunggu dulu seperti apa kelanjutannya. Kalau untuk sekarang ini masih sama,” ulasnya, Senin (2/12).

    Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu kejelasan terkait wacana penghapusan UN ini. Menurutnya, pelaksanaan UN masih tahun depan, sejauh ini masih sama dengan tahun lalu dan belum ada perubahan.

    “Kalau di daerah ini masih menunggu. Jika, pusat sudah memutuskan kan daerah tinggal menjalankan saja. Semoga membawa suasana baru di dunia pendidikan,” ucap Hendri.

    Wacana itu ditanggapi seorang mahasiswa di salah satu penguruan tinggi di Batam Retha. Ia sangat mendukung tindakan yang diambil mantan bos Gojek itu. Ia menilai UN bukan penentu lulus atau tidaknya peserta didik.

    “Peserta didik tidak ditentukan dengan UN. Karena di sekolah juga melaksanakan ujian. Saya pikir itu sudah cukup, jangan buat peserta didik takut dengan agenda ujian nasional lagi,” ujarnya.(hbb)