Memperingati HUT ke-74, PGRI Menggelar Festival Seni

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Ketua PGRI Kota Batam Rustam Efendi yang juga Kadishub Kota Batam.(Posmetro.co/dok)

    BATAM, POSMETRO.CO: Syair menjadi salah satu perlombaan kesenian yang digelar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batam sempena hari jadinya ke-74 tahun, salah satunya lomba Syair dalam Festival Seni di Nagoya Hill, Batam, Selasa (26/11).

    Kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan PGRI dibuat berbeda mulai tahun sebelumnya mulai dari lokasi hingga perlombaan seni. Beragam kegiatan sebelumnya sudah dilaksanakan di antaranya lomba olahraga, donor darah hingga festival seni.

    “Kita ingin melestarikan budaya Melayu melalui sastra syair. Karena seni ini jarang kita dengar lagi. Kita tidak mau itu punah,” kata Ketua PGRI Kota Batam Rustam Efendi.

    Pihaknya berencana kembali melestarikan budaya Melayu yakni seni dan sastra syair ini untuk dipelajari di dunia pendidikan. Ia mengakui perkembangan zaman saat ini telah maju, namun ada beberapa hal yang tidak boleh dilupakan.

    “Di mana di dunia pendidikan di Batam sudah mulai melupakan salah satu budaya Melayu. Inulah yang patut dilestarikan kembali,” ulas Rustam.

    Tidak dipungkiri bahwa nilai kebudayaan Melayu di sekolah-sekolah perlahan mulai ditinggalkan dan dilupakan. Makanya dari itu PGRI terus berupaya menggali kebudayaan Melayu tersebut, agar bisa diterapkan oleh guru kepada murid.

    “Kita tidak boleh melupakan sejarah. Sesuai dengan latar belakang budaya kita, maka seni dan sastra ini patut dilestarikan dan dijaga bersama,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam itu.

    Pada peringatan HGN dan PGRI, Batam menjadi salah satu kota yang menerima penghargaan dari PGRI pusat. Karena pendulu terhadap mutu pendidikan. Pencapaian ini kata Rustam sebuah hadiah bagi PGRI Batam.

    “Nanti yang terima Walikota Batam karena ada beberapa daerah/kota di Indonesia yang dapat penghargaan itu termasuk Batam. Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap guru di Batam,” ungkapnya.

    Wakil Walikota Batam H Amsakar Achmad mengatakan pendidikan tak lepas dari seorang guru. Sehingga, peningkatan kesejahteraan guru harus menjadi perhatian penting pemerintah pusat maupun daerah.

    “Kesejahteraan guru honorer di Batam menjadi perhatian kami. Termasuk insentif penambahan gaji, baik itu negeri maupun swasta. Selain itu, peningkatan kualitas guru juga menjadi prioritas kami, agar menghasilkan generasi bermutu,” pungkasnya.(hbb)