Laki-laki dan Perempuan Ikut Lomba Sampan HUT Polairud

    spot_img

    Baca juga

    Jaksa Batam Ajari Camat dan Lurah di Batuaji Cara Menghindari Masalah Hukum

    BATAM, POSMETRO: Untuk meminimalisir pelanggaran hukum di lingkungan Kecamatan...

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Kepri menggelar lomba sampan ketinting dan sampan campang di Pelabuhan Beton Tanjung Riau, Sekupang, Kamis (21/11) pagi.(Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Memperingati HUT ke-69, Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Kepri menggelar lomba sampan ketinting dan sampan campang di Pelabuhan Beton Tanjung Riau, Sekupang pada Kamis (21/11) pagi.

    Brigjen Pol Drs. Yan Fitri, Waka Polda Kepri, yang memimpin acara HUT Polairud mengatakan, lomba sampan ketinting dan sampan campang ini sengaja dibuat untuk mewarnai HUT Polairud. Pasalnya sampan tersebut sudah ciri khas masyarakat yang tinggal di pesisir.

    “Sampan ketinting dan sampan campang ini digunakan nelayan untuk mencari hasil laut,” ucapnya.

    Dalam perlombaan ini, kata Yan Fitri, bukan hanya diikut para pemuda Tanjung Riau, tapi pesertanya dari nelayan yang berasal dari pulau atau pesisir yang ada di sekitar Tanjung Riau, seperti Pulau Belakang Padang dan lainnya.

    “Lomba ini bukan juga untuk kaum laki-laki, tapi kaum ibu bisa ikut. Ini lah menunjukkan bahwa ibu-ibu pesisir tangguh untuk membantu suami mencari hasil laut,” tuturnya.

    Melalui HUT Polairud ini, Yan Fitri berharap agar lomba sampan ketinting dan sampan campang bisa mengangkat nilai nilai kearipan lokal, sehingga lomba ink bisa menjadi wisata bahari yang dipertontonkan tiap tahunnya.

    “Harapan kita seperti itu, mudah-mudahan lomba ini bisa diangkat menjadi salah satu wisata bahari yang dipertontonkan tiap tahunnya,” ucapnya.

    Tapi yang jauh lebih penting adalah, masyarakat dan semua eleman yang ada di Kepri harus sama-sama menjaga kebersihan laut. Pasalnya, wilayah Kepri merupakan wisata bahari dan wisata maritim. Bahkan laut ini menjadi urat nadi.

    “Yang pertama adalah kebersihan laut, tempat pembuangan sampah harus di fasilitasi. Kemudian jangan memamfaatkan ruang kosong untuk tempat sampah,” tutupnya.

    Adi, warga Tanjung Riau sangat mendukung giat yang dilaksanakan oleh Polairud Kepri itu. Ia menyebut, sampan ketinting dan sampan campang merupakan alat transport bagi warga yang tinggal di pesisir pulau.

    “Melalui perlombaan ini, maka para nelayan bisa terhibur. Kita harap agar perlombaan ini diadakan rutin,” tutupnya.(jho)