Disperindag Dapat Informasi Pangkalan dan Agen Gas 3 Kilo ‘Bermain’: Akan Kami Tindak Tegas

    spot_img

    Baca juga

    Halal Bi Halal Guru dan Murid SD 01 Ranai Usai Lebaran Idul Fitri 1445 H

    NATUNA, POSMETRO.CO : Majelis guru, dan murid Sekolah Dasar...

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...
    spot_img

    Share

    Diskusi mengenai distribusi dan kuota gas 3 kilo di Metro Forum yang ditaja POSMETRO, Senin (18/11).

    BATAM, POSMETRO.CO: Kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram menjadi keluhan warga Batam. Permasalahan tersebut menjadi topik diskusi hangat di Metro Forum yang ditaja POSMETRO di Pasar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Batam Kota, Senin (18/11) siang.

    “Banyak ditemukan dugaan permainan oleh pangkalan gas pak. Bahkan mereka (agen) terlihat lebih berani ‘kencing’ di tengah jalan, berani menurunkan gas itu kepada pengecer di pinggir jalan. Saya mempunyai informasi valid pak,” ungkap salah seorang warga Kelurahan Belian dalam sesei tanya jawab yang hadir.

    Dalam diskusi hangat ini, dihadiri sejumlah pimpinan di Pemerintah Kota Batam dalam hal ini Disperindag, Pertamina, Hiswana hingga aparatur pemerintahan di tingkat Kecamatan, Kelurahan serta tokoh masyarakat.

    Kata warga lainnya, ada juga pangkalan yang menjual gas yang harganya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditentukan pemerintah. Tapi untuk mendapatkannya juga sangat sulit.

    “Harganya kan seharusnya Rp 18 ribu pak, ini ada yang menjual di atas itu. Tapi saat akan dibeli tidak ada barangnya. Saya sampai ke Batuaji mencarinya, katanya ada yang harga Rp 30 ribu, tapi saat ke sana habis katanya. Ke Tanjung Piayu katanya ada juga saya ke sana, tapi tak ada,” ungkap lainnya.

    Yang sangat ia sesalkan, meski menjadi perangkat RW, juga tidak mendapatkan gas. “Saya ini ketua RW tapi tidak kebagian gas,” katanya seraya mengatakan sudah lima hari istrinya tak bisa memasak karena tak ada gas.

    Sales Branch Manager Pertamina Kepri, William Handoko Gotama mengatakan, pendistribusian untuk gas elpiji 3 kilo dalam sebulannya mencapai 996 ribuan tabung, dengan jumlah per harinya mencapai 35.811 tabung untuk seluruh Kota Batam. Dari jumlah tersebut, langsung didistribusikan ke 1.977 pangkalan.

    “Batam, sebenarnya memiliki kuota mencapai 29.960 ton per tahun. Dan yang sudah disalurkan jumlahnya mencapai 29.920 ton. Sehingga masih ada sisa kuota. Dan Pertamina sendiri, tidak pernah melakukan pengurang kuota,” jelasnya.

    William mengatakan, ada juga beberapa oknum pangkalan yang ‘bermain’ guna mencari keuntungan dari gas subsidi ini. Sehingga diberi tindakan tegas.

    “Ada di daerah Batuaji dan Sagulung. Tiga pangkalan. Dan kita berikan sanksi pengurangan kuota karena menyalurkan tidak sesuai ketentuan. Mereka menyalurkan gas ke pengecer,” terangnya.

    Ditegaskan, Willian, penjual eceran sangat riskan dipidana karena menjual gas bersubsidi tanpa izin. Selain itu juga menjual dengan harga di luar ketentuan pemerintah.

    “Ini yang perlu dikasih tahu ke pengecer, karena perbuatannya itu sudah merupakan dosa besar dan juga bisa kena pidana,” ucapnya.

    Atas kelangkaan gas melon tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Batam, Gustian Riau, terlihat geram dan menegaskan akan menindak para oknum pangkalan dan agen tersebut. Bahkan ia mengaku sudah mendapatkan informasi dan data para oknum yang ‘bermain’ sehingga menyebabkan kelangkaan.

    “Akan kita tindak tegas mereka (oknum pangkalan atau agen). Jadi jangan coba-coba bermain. Bila terbukti akan kita cabut izinnya. Kita akan melakukan sidak,” ujar Gustian.(waw)