Kendaraan Keluar Lewati Ruang Jenazah, Komisi III: Pintu Harus Diubah

    spot_img

    Baca juga

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...
    spot_img

    Share

    Tumbur Hutasoit, anggota Komisi III DPRD Kota Batam. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Parkir berbayar di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD-EF), Batuaji terus diprotes masyarakat. Namun pihak RSUD-EF tetap memberlakukan parkir tersebut.

    Tumbur Hutasoit, anggota Komisi III DPRD Kota Batam mengatakan, masyarakat Batam sudah banyak yang protes terkait parkir berbayar di rumah sakit berplat merah itu. Karena itu, pemberlakuan parkir berbayar perlu dikaji ulang.

    “Begitu mendengar keluhan masyarakat ini, anggota komisi tiga langsung melakukan pengecekan ke lokasi,” ucap Tumbur Hutasoit.

    Menurut Tumbur Hutasoit, parkir berbayar di RSUD-EF cukup memberatkan pengunjung. Sebab pengunjung rumah sakit milik pemerintah itu kebanyakan dari kalangan menengah ke bawah.

    “Namun parkir berbayar ini tetap diadakan. Pihak RSUD-EF beralasan untuk menekan angka kriminal seperti pencurian motor,” ucap politikus Partai Hanura ini.

    Menurutnya, karena parkir berbayar itu sudah diterapkan, dan sudah berjalan beberapa minggu, sebagian masyarakat sudah mulai bisa menerima. Namun akhir-akhir ini, ada keluhan lain yang dialami pengunjung.

    “Okelah, soal parkir ini bisa diterima masyarakat. Tapi pintu keluar RSUD-EF perlu dilakukan pemindahan, soalnya sangat janggal untuk dilihat,” terang Tumbur Hutasoit.

    Menurut Tumbur Hutasoit, saat pihaknya melakukan pemantauan, pintu masuk RSUD-EF sudah sangat mantap. Tapi jalan keluar dari RSUD-EF itu membuat pengunjung berputar-putar. Selain itu, pengujung harus lewat dari ruang jenazah.

    “Nah, jika pengunjung mau keluar, maka harus melewati ruang jenazah. Hal ini terkesan sangat menyeramkan, apalagi banyak pengunjung yang pulang malam,” tuturnya.

    Dari pantauan tersebut, ia menyarakan supaya pintu keluar ditempatkan di pos sekurity RSUD-EF yang berada persis di depan Aviari. Solusi kedua, pintu keluar itu diletakkan di samping Apotik Vitka Farma.

    “Di samping Vitka Farma itu ada bekas gerbang, dan kini sudah ditutup pakai karengkeng. Pintu keluar perlu diperhatikan, jika harus melewati kamar jenazah, maka ada kesan buruk,” tuturnya.

    Untuk membahas keluhan tersebut, lanjut Tumbur Hutasoit, komisi tiga DPRD Kota Batam akan melakukan pertemuan dengan pihak RSUD-EF dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam.

    “Jika pun harus diterapkan parkir berbayar, tapi setidaknya pintu keluar itu harus diubah,” paparnya.

    Terkait hal ini, Novi, Humas RSUD-EF belum bisa memberikan keterangan.  Informasi di lapangan, parkir berbayar RSUD-EF sudah diterapkan sejak awal November 2019.(jho)