
BATAM, POSMETRO.CO: Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo memimpin apel siaga pengawasan Sumber Kelautan dan Perikanan. Acara ini berlangsung Rabu (13/11) pagi di pangkalan PSDKP Batam, Barelang, diikuti seluruh personil KKP Batam.
“Kita tidak bekerja sendiri, tentunya rekan kita dari TNI-POLRI, Bakamla, Kejaksaan dan instansi lain ikut membantu,” tegas Edhy.
Edhy menyampaiakan, selama ini PSDKP sudah bekerja dengan baik. Ia pun berpesan agar PSDKP dan lintas instansi yang berkaitan terus bekerja dengan dedikasi yang tinggi demi keutuhan wilayah NKRI.
“Kita patut bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh PSDKP,” tuturnya.
Usai melakukan apel, Edhy memantau Kapal Ikan Asing (KIA) yang ditangkap PSDKP karena melakukan pencurian ikan. Dalam kesempatan tersebut, Edhy menegaskan, KIA yang masih layak pakai akan diberdayakan bagi nelayan lokal.
“Namun nelayan yang terima kapal KIA itu harus ada standarnya, misalkan nelayan yang berjasa,” tuturnya.
Menurut Edhy, program penenggelaman KIA yang dilakukan oleh menteri sebelumnya sudah sangat baik. Sebab tindakan tersebut bisa memberikan efek jera kepada pelaku ilegal fishing.
“Namun di sisi lain, kita harus memikirkan nelayan kita. Pemberdayaan kapal-kapal asing tersebut tentu akan lebih bermamfaat bagi nelayan,” jelasnya.
Nah, Edhy kembali menegaskan, penenggelaman KIA tetap akan dilakukan. Namun penenggelaman ini khusus KIA yang berusaha kabur atau melawan saat ditangkap petugas.
“Yang sudah ada di dermaga ini ngapain ditenggelamkan. KIA ini akan kita berdayakan bagi nelayan kita. Kecuali kalau KIA itu sudah tak layak, mungkin akan kita tenggelamkan juga,” ujarnya.
Dalam kepemimpinan barunya, Edhy akan mendorong nelayan supaya lebih maju. Bahkan semua perijinan nelayan akan di permudah, selain itu Edhy akan meningkatkan budidaya ikan.
“Semua itu kita lakukan untuk nelayan kita, tujuannya suapaya mereka lebih maju. Nahkan semua perizinan akan dipermudah, saya akan koordinasi kepada instansi yang bersangkutan,” tuturnya.
Tak lupa, Edhy menyampaikan agar PSDKP selalu bersahabat dengan nelayan. Sebab nelayan merupakan mata, telinga dan kuping PSDKP. Dan jika ada malasah, maka jangan langsung di pidanakan, melainkan di bina.
“Kita bukanlah musuh nelayan lokal, bahkan nelayan tak perlu takut sama kita. Tapi kita harus ditakuti oleh pencuri ikan dari luar, sebab sumber daya laut ini menjadi warisan berharga bagi anak cucu kita,” tutupnya.
Atak, seorang nelayan di Barelang mengatakan, perijinan bagi nelayan harus benar benar di perhatikan. Ia berharap agar perijin ini tidak dipersulit
“Hanya itu saja yang saya harapkan, semua perijinan harus dipermudah. Sebab kalau ngurus izin sulit, maka ribuan nelayan akan terancam tak kerja,” tutupnya.(jho)