Gas Langka, Ternyata Pengecer Jual Via Online

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Awan Raharjo, Branch Manager Pertamina MOR I wilayah Kepri dan Kadisperindag Kota Batam Gustian Riau saat berdiskusi dengan awak POSMETRO.CO. (Posmetro.co/put)

    BATAM, POSMETRO.CO: Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam dan Pertamina Batam menampik tudingan soal kelangkaan gas 3 kg atau gas melon di Batam. Karena, kuota gas bersubsidi di Batam cukup. Lantas, siapa ‘pemain’ yang menyebabkan kelangkaan itu?

    Soal gas 3 kg, Kadisperindag Kota Batam Gustian Riau mengaku, sudah turun langsung ke pangkalan untuk mengecek. Menurutnya, tidak ada pengurangan kuota untuk gas bersubsidi ini. Ia menduga, ada orang-orang yang bermain.

    ”Ternyata ada yang dijual secara online. Jadi yang bermain pengecer,” kata Gustian Riau.

    Maka untuk mengantisipasinya, kata Gustian, dalam waktu dekat, Disperindag Kota Batam akan mengundang pemilik pangkalan gas untuk mencari jalan keluar soal polemik gas 3 kg itu.

    ”Saya akan undang per kecamatan,” jelasnya.

    Saat ini Gustian juga sedang berkoordinasi, untuk melakukan operasi pasar dan merazia pengecer gas 3 Kg.

    ”Kita akan petakan, di mana titik-titik yang langka. Kita akan lakukan operasi pasar agar persoalan gas ini segera selesai,” tegasnya.

    Sedang Awan Raharjo, Branch Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I wilayah Kepri menjelaskan, kuota untuk gas di Batam cukup.

    ”Tidak ada pengurangan. Sebenarnya kuotanya cukup. Makanya, saya heran soal kencangnya pemberitaan kelangkaan gas ini. Kalau memang ada, di daerah mana? Kasih informasinya sehingga kita bisa menganalisanya,” kata Awan yang baru dua bulan bertugas di Batam itu.

    Ia pun minta, masyarakat memberikan informasi, melaporkan atau mengadukan secara jelas dan benar, titik-titik mana saja yang langka itu. Termasuk, jika ada pangkalan yang nakal agar masyarakat tak segan-segan melaporkan ke Pertamina.

    ”Silakan adukan ke kami. Warga bisa menghubungi di call center 135,” jelas Awan Raharjo.

    Dia berjanji akan memberikan sanksi tegas jika ada pangkalan yang terbukti nakal. ”Kalau memang terbukti ada pangkalan yang nakal, kita cabut sekalian PSO-nya,” tegasnya. Saat ini, Pertamina sedang berkoordinasi dengan Disperindag untuk merumuskan langkah-langkah tepat dan cepat jalan keluar terkait kelangkaan gas ini. (put)