KPPAD Lingga Butuh Psikolog untuk Atasi Trauma Anak Berat

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Ketua KPPAD Lingga, Encek Afrizal (kiri) saat acara bersama P2TP2A Lingga dan Kepri di Kabupaten Lingga. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan KPPAD Kabupaten Lingga berharap adanya psikolog untuk anak yang berhadapan dengan hukum ataupun anak yang sebagai korban.

    Bermacam persoalan anak terjadi di Kabupaten Lingga baik sebagai korban maupun sebagai pelaku sehingga P2TP2A dan KPPAD Lingga merasa kesulitan melakukan penanganan bila terjadi trauma pada anak.

    Ketua KPPAD Kabupaten Lingga, Encek Afrizal menuturkan, meski ada penurunan kasus anak setiap tahunnya, namun kasus yang menyangkut trauma terhadap juga setiap tahun terjadi di Kabupaten Lingga.

    “Jika ada kasus yang kami tangani yang menyangkut pada pencabulan anak di bawah umur, sedikit sulit bagi kami untuk memulihkan mental anak, sebab mengalami trauma,” ungkap Encek Afrizal, Senin (11/11).

    Meski mengalami kesulitan, P2TP2A dan KPPAD tetap melakukan pemulihan dengan segala upaya, meski itu sulit, mereka bergandengan tangan melakukan pemulihan meski itupun berat.

    “Tetap kami lakukan kunjungan serta memberi motivasi kepada anak sebagai korban. Memang tidak mudah memulihkan rasa trauma yang dialami korban, yang lebih tahu psikolog memang mereka khusus membidanginya,” papar Encek Afrizal lagi.

    Dia juga mengaku, kerjasama ke semua pihak harus terjalin, karena menyangkut persoalan anak merupakan tanggung jawab semua pihak, agar mereka tumbuh tanpa ada permasalahan yang dihadapi.

    “Setiap sosialisasi kita buat, tetap kami sampaikan kalau permasalahan anak ini merupakan tanggung jawab semua pihak. Kami dari komisioner KPPAD sangat berharap juga adanya psikolog khusus menangani permasalahan anak yang mengalami trauma berat,” imbuhnya.(mrs)