Liburan Wisman Singapura di Montigo Resort Berbuah Petaka

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Jembatan Montigo Resort, Nongsa yang disangga pakai kayu ambruk. Sejumlah wisatawan mengalami luka-luka dan patah tulang. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bhayangkara Polda Kepri di Batubesar, Kecamatan Nongsa tak biasanya ramai. Perawat dan dokter jaga pada Kamis (7/11) malam itu sibuk setelah belasan turis asing, korban ambruknya jembatan Montigo Resort, Nongsa berbarengan masuk ke IGD. Kondisi mereka memprihatinkan. Selain luka serius dan ringan, ada yang mengalami patah tulang.

    Brankar yang tadinya kosong terisi semua. Satu persatu wisatawan asal Singapura itu ditangani dan didata petugas. Selain yang berkepentingan, wartawan di larang masuk. Hanya sampai depan pintu IGD saja boleh meliput dan mengabadikan momen yang memilukan itu.

    Sejumlah karyawan Montigo Resort juga tampak keluar masuk. Ada sebagian menunggu di ruang informasi. Tapi sebagian besar keluarga para korban diminta untuk sabar menunggu di luar.

    Rolimawati (63), salah satu korban tak menyangka liburannya ke Batam berbuah petaka. Ia tampak meringis berusaha menahan sakit setelah ditangani perawat.

    “Aduh….! Bahu dan punggung saya sakit sekali, jeritan wanita yang mengenakan baju kurung itu yang berusaha menahan sakit saat diminta untuk turun dari kursi rodanya menuju mobil Toyota Kijang Innova bernopol BP 1502 DI bercat hitam yang parkir di samping IGD.

    “Pasien (Rolimawati) mengalami cidera serius di kaki sebelah kanan, dan itu lumayan parah kondisinya,” ujar seorang petugas IGD. Namun, sebut dia, pihak keluarga meminta untuk dirawat di negaranya, Singapura.
    Namun, seorang pria yang mendampingi Rolimawati terlihat sibuk sambil membawa map coklat hasil rontgen.

    “Tak usahlah,” kata pria berkacamata itu mengangkat tangannya menghalangi wartawan untuk tidak mengabadikan momen. Selain Rolimawati, satu persatu korban dipulangkan ke hotel berbintang 5, menumpangi shuttle bus.

    Data yang diperoleh, kurang lebih 13 orang korban yang menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Polda Kepri, di antaranya: Azlina bin Alif (47), Norashillah (30), Rostita (44), Julaila bin Yusuf (57), Hamimah (63), Ralimawati (63), Rosnani, Lina Khairinyah (30), Azlina (47), Hanifah (63), Sri Khairianee (50), Nus Hidayah (29) dan M. Ideal (41).

    Sedangkan 12 orang lagi dibawa ke klinik Syahrial Batubesar, Nongsa, diantaranya: Warda (30), Siti Nurhasanah (41), Arfa Ibrahim (59), Norshima Binte Abdul Aziz (49), Norlizan Binte Osman (51), Nabila (25), Aidid Sharifah Aadilah (41), Maimoonah Binte Ahmad (60), Murshida (36), Sabrena (42) Rahimahwati Binte Hus’sain (63), M. Ideal Bin Ismal (41).

    “Dua orang yang mengalami luka patah, Jumat sudah dibawa pulang ke Singapura,” ujar Kabid Humas Polda Kepri Kombes S Erlangga, akhir pekan ini. Erlangga menyebut, total keseluruhan korban ada 18 orang, 5 mengalami luka lecet dirawat di Klinik Montigo, 13 dibawa ke RS Bhayangkara, 11 luka ringan berupa memar, lecet, dua orang mengalami patah kaki dan patah iga. Seluruhnya warga negara Singapura.(cnk)