Kejadian Memilukan Montigo Resort Coreng Pariwisata Batam

    spot_img

    Baca juga

    Bentrok Berdarah di Kos-kosan Bengkong Indah

    BATAM, POSMETRO: Tersinggung dituduh selingkuh dengan pacar temannya, Satria...

    Ansar Melepas Jalan Santai Ilunisda Tanjungpinang

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad yang...

    Gubernur Ansar dan Alumni SMAN 2 Tanjungpinang Rayakan Persaudaraan di Reuni Akbar

    KEPRI, POSMETRO: Ikatan Alumni SMAN 2 Tanjungpinang (ILUNISDA) menggelar...
    spot_img

    Share

    Para wisatawan yang terjatuh dari atas jembatan Montigo Resort yang ambruk digotong untuk dibawa ke rumah sakit. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Ambruknya fasilitas wisata berupa jembatan atau pelantar Montigo Resort, Nongsa setidaknya bisa mencoreng wisata di Batam.

    “Pemerintah menggadang-gadang Batam jadi kota Pariwisata, sementara ada kejadian yang memilukan seperti ini,” ujar Boy, perwakilan dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batam, Bidang Penertiban dan Kode Etik Pramuwisata, kepada POSMETRO.CO menanggapi kejadian.

    Setahu Boy, mungkin puluhan miliar ditelan untuk membangun resort tersebut. Tapi, pengelola lalai. Ingin terkesan menyatu dengan alam lalu dikonsep artistik, namun mengesampingkan keselamatan. Boy mengingatkan, konstruksi bangunan penting untuk diperhatikan.

    “Ini menyangkut keselamatan dan keamanan turis. Kabar buruk kejadian ini bagi wisman, apalagi Montigo Resort itu terkenal sampai ke Singapura,” katanya.

    Baginya, jika berbicara artistik bangunan dua hal paling utama seperti sisi keamanan maupun keselamatan dan keindahan tentu tak dapat dipisahkan.

    “Belum lagi usia jembatan itu. Tamu jatuh di kamar mandi karena licin saja menjadi tanggungjawab pihak hotel atau resort,” tambahnya.

    Boy mengaku, belum tahu travel agency yang membawa rombongan turis asal Singapura tersebut. Pihaknya mewanti-wanti, jangan sampai semua digarap oleh pihak resort.

    “Itu tentu menyalahi aturan ASITA dan Pariwisata. Rule untuk hotel apa saja ruang lingkupnya ada, untuk pemandu wisata juga begitu dan jangan semua “dimakan” sendiri (monopoli),” tegasnya.

    Namun, lanjut Boy, tanggungjawab tentu berada di luar kewenangan guide ataupun travel agency.

    “Karena kejadian di Montigo. Korban pun tanggungan seluruhnya pihak Montigo. Tapi guide dan travel agency nya bertanggungjawab untuk mendata para korban,” tutup Boy.

    Terpisah, Ilham Wibisono, Manager, Social Media Montigo Resorts, Nongsa, menyatakan, temuan dari penyelidikan awal menunjukkan bahwa tidak seperti yang dilaporkan sebelumnya, kaki dan fondasi jembatan tetap utuh. Jembatan itu juga diperbaiki tahun ini dan menjalani pemeriksaan rutin secara teratur.

    Ini adalah insiden yang tidak menguntungkan yang merupakan akibat dari kelebihan kapasitas 30 orang yang terkonsentrasi di area jembatan ketika seharusnya fungsi jembatan tersebut hanya untuk area lalu lalang saja bukan untuk berkumpul di satu titik tertentu.

    “Penyelidikan telah diluncurkan dan kami bekerja sama dengan otoritas yang berwenang dan kepolisian setempat,” tulis Ilham dalam rilisnya usai kejadian. Pihak resort segera memperbaiki kesalahan dan mencegah insiden serupa terjadi di masa yang akan datang.

    Sementara itu, tanda-tanda peringatan telah ditempatkan di dekat zona kecelakaan. Secara terpisah, perbaikan akan dilakukan untuk memastikan bahwa jembatan itu bahkan lebih kuat untuk keselamatan para tamu.

    Peristiwa robohnya jembatan Montigo Resort hingga ada korban, juga disorot international. Termasuk, Straits Times. Media lokal Singapura ini menjadikan headline halaman utama korannya yaitu foto jembatan Montigo Resort yang ambruk.(cnk)