Ernawati: Alfa Mart dan Indomaret ‘Dipelihara’, PKL Digusur

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Pedagang Pasar Induk Jodoh yang kecewa dengan Walikota Batam membawa dagangannya berupa buah dan sayuran lalu melemparkan di halaman kantor Walikota Batam. (Posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Aksi unjukrasa yang dilakukan oleh ratusan pedagang kali lima (PKL) atau pedagang korban penggusuran Pasar Induk Jodoh, mendapatkan perhatian dari Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepri, Ernawati.

    Menurutnya, apa yang dilakukan tim terpadu khususnya Pemerintah Kota Batam yang menggusur para pedagang tanpa disertai dengan solusi sangat disayangkannya.

    Terlebih lagi penggusuran tersebut tanpa adanya penyediaan tempat untuk berjualan.

    “Perlu dipahami bahwa, keberadaan pedagang juga membantu menggerakkan perekonomian Batam. Sehingga jangan menganggap sepele keberadaan mereka. Mengingat, mereka juga ikut berkontribusi bagi perekonomian, di Batam,” ungkap Erna.

    Ia juga mengatakan, justru ekonomi kerakyatakan seperti pedagang kaki lima inilah yang mampu bertahan dan eksis di saat ekonomi Batam sedang ‘down’ atau lesu.

    Dan hal ini terbilang terbalik dengan keberhasilan Pemerintah Kota Batam dalam ‘memelihara’ Alfa Mart dan Indomaret ke Batam.

    “Kami ingin menyampaikan kepada Pemko Batam agar ekonomi kerakyatan dibina, jangan dibinasakan. Namun fakta yang terjadi, ekonomi kerakyatan di Batam malah dibinasakan. Sudah banyak lokasi dan kios pedagang yang ditertibkan tanpa diberi solusi,” tegasnya.

    Ditambahkan Ernawati, faktanya pelebaran jalan, banyak kios pedagang digusur tanpa di fasilitasi dan diberi ruang untuk tempat berjualan.

    Ironinya juga anggaran di dinas terkait tidak pro terhadap ekonomi kerakyatan. Bahkan Pemko, menurut Ernawati, lebih condong memberi ‘panggung’ kepada ekonomi kapitalis.

    “Fakta di lapangan dengan maraknya Alfamart dan Indomaret. Kita tak ingin kesannya bahwa Batam ini kota Alfamart dan Indomaret, dan mengesampingkan ekonomi kerakyatan yang selama ini ikut berkontribusi pada perekonomian Batam,” tegasnya.(*/waw)