
BATAM, POSMETRO.CO: Usai menertibkan bangunan di Pasar Induk Jodoh, tim terpadu bergerak menertiban kios-kios Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak jauh dari depan Hotel Allium Nagoya, Batam, Senin (4/11).
Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpoll PP, Imam Tohari mengatakan, ada tujuh kios yang ditertibkan tim terpadu. Karena lokasi tersebut dalam tahap pembangunan jembatan lanjutan yang dilakukan Dinas Bina Marga-Sumber Daya Manusia (BM-SDM) Kota Batam.
“Sebenarnya mereka (Pedagang) kita pindahkan saja ke lokasi baru di wilayah TOP 100 Jodoh. Tadi ada juga yang ngotot minta waktu angkat-angkat barang-barangnya dulu, kita bantu pindahkan,” ujarnya.
Dalam eksekusi tersebut pihaknya menurunkan satu alat berat untuk merobohkan bangunan semi pemanen tersebut dan sejumlah personil dari Satpol PP, Ditpam, dan TNI-Polri.
Rata-rata para Pedagang Kaki Lima (PKL) menjual pakaian, sepatu dan lain sebagainya. Untuk penertiban ini, pihaknya tak memberikan Surat Peringatan (SP) 1,2 dan 3. Namun, sudah diinformasikan akan dibongkar.
“Iya, kita turunkan alat berat untuk merobohkan bangunan. Kita sudah memberikan batas waktu 25 Oktober kemarin untuk mereka mengosongkan bangunannya,” tegas pria yang pernah menjabat Lurah Sei Jodoh itu.
Imam menyebutkan, penertiban itu sudah sesuai dengan prosedur. Karena lokasi tersebut memang sedang dilakukan pembangunan lanjutan jembatan. Pembangunan jembatan yang menghubungkan kawasan bisnis Jodoh dan Nagoya, diharapkan lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kedua kawasan bisnis ini, serta menambah keindahan kota.
Saat penertiban salah seorang warga merasa keberatan bangunan miliknya dibongkar. Ia sempat adu mulut dengan petugas di lapangan.
“Bongkar-bongkar semua, punya saya di sini semua (Bangunan),” teriaknya.
Meskipun demikian penertiban tetap berlanjut, dengan lancar dan aman. Sejumlah pedagang tetap memindahkan barang-barangnya.(hbb)