Nasib Pelabuhan Malarko Tak Jelas, Bupati Karimun Datangi Kemenhub RI

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Bupati Karimun, H Aunur Rafiq saat berdiskusi dengan wartawan. (Posmetro.co/ria)

    KARIMUN, POSMETRO.CO: Bupati Karimun, H Aunur Rafiq menyatakan nasib Pelabuhan Malarko, yang terletak di Desa Pongkar, Kabupaten Karimun hingga kini, masih belum jelas endingnya.

    Proyek pembangunan pelabuhan Malarko termasuk salah satu mega proyek di Karimun yang sempat dinilai menghamburkan APBN secara berkelanjutan ini di kabarkan telah menghabiskan Rp 263 miliar lebih.

    Sejak awal pembangunannya tahun 2008 hingga sekarang, pelabuhan bongkar muat itu tak juga kujung usai pengerjaannya.
    Untuk pengerjaan fasilitas fisik pelabuhan itu dari Tahun Anggaran (TA) 2008, 2010, 2011 dan 2012, belum termasuk dana APBN yang dikucurkan tahun 2009, sebesar Rp 128.788.325.000.

    Terkait nasib Pelabuhan Malarko ini, Rafiq pun memastikan Kamis (31/10) akan mendatangi Kementerian Perhubungan.

    “Saya akan ke Kementerian perhubungan, Kita minta ketegaskan karena sudah Rp263 m investasi yang terserap, namun belum selesai. Kita minta kejelasan Apa tindak lanjut penyelesaian. Dilanjutkan atau tidak,” ucap Rafiq.

    Ditegaskanya pembangunan pelabuhan Malarko sangat penting dirasakan sebagai pelabuhan bongkar muat dan kontainer, untuk itu pemerintah sangat ingin meminta kejelasannya.

    “Karimun membutuhkan pelabuhan bongkar muat, apalagi pelabuhan kontainer, sebagai pengembangan sentra ekonomi baru. Untuk itu kita mempertanyakan itu,” tegas Rafiq.

    Bukan hanya menghabiskan APBN dengan nilai Rp 263 miliar, namun juga sudah menghabiskan APBD Karimun terkait pengerjaan fasilatas pendukung seperti jalan dan lainnya.(ria)