Uji Coba Parkir Berbayar di RSUD-EF Diprotes Warga, Ini Penyebabnya…

    spot_img

    Baca juga

    Semua Warga Bintan yang Rumahnya Tak Layak Huni, Berhak Dapat Bantuan RTLH

    BINTAN, POSMETRO: Pemerintah Kabupaten Bintan, berusaha semaksimal mungkin memberikan...

    Masih Suasana Syawal, BP Batam Menggelar Halal Bihalal Bersama Forkopimda

    BATAM, POSMETRO: Masih dalam suasana bulan Syawal, Badan Pengusahaan...

    Modena Memperkenalkan Cooker Hood AX Series

      >>> Untuk Pengalaman Memasak Lebih Modern BATAM, POSMETRO.CO : Modena,...
    spot_img

    Share

    Arus lalu lintas macet saat uji coba parkir berbayar di RSUD-EF. (Posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Uji coba parkir berbayar di Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUD-EF) Batuaji menuai protes dari masyarakat. Pasalnya, setiap pagi jalan raya di sekitar RSUD-EF akan macet karena karyawan rumah sakit milik pemerintah itu harus antri untuk mengambil tiket.

    Informasi yang dihimpun POSMETRO.CO, uji coba parkir berbayar ini sudah berjalan 2 hari, yakni Senin (21/10) dan Selasa (22/10). Tapi di hari pertama dan kedua, sudah banyak warga yang komplain dan meminta agar parkir berbayar itu dikaji ulang.

    “Pihak RSUD-EF harus mengkaji ulang masalah pakir berbayar ini,” ucap Agung, seorang pengunjung RSUD-EF.

    Agung mengatakan, di satu sisi pihak RSUD-EF sudah berusaha untuk menekan angka pencurian motor di kawasan RSUD-EF, sehingga mereka memberlakukan parkir berbayar. Tapi di sisi lain, RSUD-EF harus memikirkan arus lalulintas.

    “Tak salah kalau dibuat uji coba. Di sinilah pihak RSUD-EF harus mengambil kebijakan, apakah memindahkan pintu masuk pakir atau mengambil tindakan lainnya,” ucapnya.

    Jika pun nantinya pihak RSUD-EF tetap memberlakukan parkir berbayar dengan pintu masuk melalui pintu utama, warga menyarankan pihak RSUD-EF memperlebar pintu utama tersebut. Sehingga arus lalu lintas di depan pintu utama itu tidak macet.

    “Jalan di depan pintu masuk RSUD-EF merupakan akses masuk ke beberapa perumahan, jalan ini sangat ramai dilalui pengendara,” ujarnya.

    Ilham, warga lain mengatakan, parkir berbayar di RSUD-EF itu, juga berimbas bagi kelancaran arus lalu lintas di sekitar RSUD-EF. Jika pun RSUD-EF harus menerapkan aturan ini, maka ada baiknya jika, jalan diperlebar.

    “Jika mau buat parkir berbayar, maka jalan sekitar RSUD-EF harus dipantau ulang,” ucapnya.

    Menurut Ilham, warga kurang mendukung adanya parkir berbayar di RSUD-EF. Sebab, parkir ini akan membebani pengunjung RSUD-EF, apalagi kalau keluarga pasien harus bermalam di RSUD-EF.

    “Selain itu, kaluarga pasien akan sering keluar masuk ke RSUD-EF. Kalau tiketnya hanya berlaku sekali saja, tentu akan membebani keluarga pasien,” tutupnya.

    Novi, Humas RSUD-EF mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan uji coba parkir berbayar. Dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat. Uji coba dan sosialisasi ini akan dilakukan sampai akhir Oktober.

    “Semua pengunjung bisa bebas masuk ke RUSD-EF, bahkan parkir itu masih gratis karena masih tahap percobaan dan sosialisasi,” ucapnya.

    Sementara di pintu utama RSUD-EF, terpampang spanduk pemberitahun mulai tanggal 1 November 2019 akan dimulai parkir berbayar. Untuk biaya parkir mobil sebesar Rp 2.000 (flat), jika sudah 24 jam dikenakan biaya Rp 30 ribu.

    Sedangkan motor dikenakan biaya Rp 1000 (flat), lewat 24 jam dikenakan biaya Rp 15 ribu. Untuk biaya parkir box container dan truk Rp 3 ribu, jika sudah lewat 24 jam akan bayar Rp 50 ribu.

    Selain itu, setiap pengunjung yang masih 15 menit parkir tidak dikenakan biaya parkir. Tiket parkir ini pun hanya berlaku sekali masuk.(jho)