LAM Lingga Perkuat Sinergi dengan LAM Kecamatan, Kelurahan dan Desa

    spot_img

    Baca juga

    Pemko Batam Laksanakan Upacara Hari Otonomi Daerah XXVIII

    BATAM, POSMETRO.CO : Perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih...

    Pemerintah Provinsi Kepri Upayakan Pemulangan Nelayan Natuna yang Ditangkap Malaysia

    KEPRI, POSMETRO: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menanggapi secara serius...

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad yang...
    spot_img

    Share

    Datok Sri H Muhammad Ishak di salah satu acara LAM di Desa Kudung, Kecamatan Lingga Timur. (Posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Memperkuat tugas dan fungsi keberadaan Lembaga Adat Melayu (LAM) kecamatan di Kabupaten Lingga, LAM Kepri Kabupaten Lingga bersinergi dengan pengurus LAM kecamatan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang pernah diusulkan oleh LAM kecamatan pada saat melaksanakan rapat kerja (raker) tahun 2018.

    Seperti dikatakan Ketua LAM Kepri Kabupaten Lingga Datok Sri H. Muhammad Ishak, lokasi kegiatan itu di kecamatan, sedangkan kegiatan merupakan program kerja pengurus LAM Kepri Kabupaten Lingga tahun 2019. Dan pelaksananaan kegiatan bekerja sama dengan LAM kecamatan.

    Dijelaskan, kegiatan itu meliputi, pelatihan silat pengantin yang di laksanakan pengurus LAM Kecamatan Lingga, Lingga Timur dan Senayang. Sedangkan Berzanji Kecamatan Singkep Barat dan Lingga Utara.

    Untuk tari inai, katanya lagi, di Kecamatan Singkep Pesisir yang merupakan salah satu kecamatan pemekaran dan satu lagi dari kecamatan pemekaran di wilayah Senayang.

    Dari kegiatan tersebut, kata dia, tinggal 2 kegiatan yang belum dilaksanakan dan 1 kegiatan sedang bejalan. Yang belum dilaksanakan pelatihan silat pengantin di Kecamatan Senayang dan pelatihan tari inai di salah satu kecamatan pemekaran.

    “Supaya semua ini dapat berjalan sesuai tupoksi, kita sudah kontak dan koordinasi dengan Ketua LAM Kecamatan Senayang dan Camat Temiang Pesisir, tinggal menentukan hari pelaksanaan pelatihan saja,” ungkap, HM Ishak, Minggu (20/10).

    Beda dengan pengurus LAM desa, kecamatan dan LAM kelurahan harus dibantu oleh LAM Kepri Kabupaten Lingga, sebut dia, supaya mereka dapat bergerak dan melaksanakan kegiatan. Sedangkan LAM desa, masing-masing dapat memberikan perhatian dengan menganggarkan melalui dana desa.

    Kalau LAM kecamatan, tahun 2019 bagi yang belum ada LAM Kecamatan Lingga, Kepulauan Posek, Singkep, Singkep Selatan, Bakung Serumpun serta Kecamatan Katang Bidare. Dua kecamatan terakhir itu memang pengurus LAM kecamatan ada yang belum terbentuk dan ada pula yang sudah berkoordinasi dengan camat dan sekcam agar segera memfasilitasi terbentuknya pengurus LAM kecamatan.

    “Insya Allah untuk tahun 2020 nanti, beberapa LAM kecamatan yang belum di alokasikan anggaran untuk melaksanakan usulan kegiatannya akan kita prioritas, tapi dengan syarat, pengurusnya harus aktif, bersemangat dan sudah ada membuat program kerja,” terang dia.

    Selain memberikan dan menyerahkan kegiatan oleh LAM kabupaten agar pelaksanaannya, dilaksanakan oleh pengurus LAM kecamatan dan sekaligus untuk memotivasinya.

    LAM Kepri Kabupaten Lingga juga telah menyerahkan peralatan kesenian tradisonal yang dibeli dan di dapat melalui hibah CSR BUMN Pertamina tahun lalu kepada beberapa LAM kecamatan, kelurahan dan desa yang dipandang perlu dan segera dibantu, namun dalam bentuk perjanjian pinjam pakai.

    “Apa bila peralatan kesenian kita serahkan tak pernah dimanfaatkan, kita boleh ambil lagi dan dapat dipinjamkan lagi di LAM yang lain. Kalau mereka belum terlatih atau pandai serta mahir memainkan peralatan pinjaman itu, LAM kabupaten akan turunkan pelatih atau pendamping atau bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan untuk menurunkan pelatih,” jelasnya.

    Lanjut Datok Sri lagi, peralatan kesenian tersebut dapat dipinjamkan kepada pengurus LAM kelurahan dan desa di wilayah LAM kecamatan itu sendiri.

    Dia menyebutkan, LAM kelurahan dan desa yang telah menerima bantuan peralatan kesenian tersebut adalah Kecamatan Lingga Timur, Singkep Selatan, Kelurahan Daik dan Desa Pekajang.

    “Kita belum dapat meminjamkan kepada semua LAM, karena alat sangat terbatas. Disamping itu juga, di sekretariat LAM kabupaten perlu juga ada beberapa peralatan kesenian tradisional, supaya kapan saja ada masyarakat yang memerlukan dapat kita pinjamkan,” tukasnya.(mrs)