Kepala Mahasiswa Berdarah Kena Pentungan

    spot_img

    Baca juga

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...
    spot_img

    Share

    Irfan, salah satu mahasiswa yang mengalami luka di kepala. (posmetro.co/bet)

    PINANG, POSMETRO. CO: Satu mahasiswa terluka, kepala bocor kena pentungan polisi. Ini terjadi saat aksi unjukrasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang dilakukan ratusan mahasiswa menuntut pembatalan revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK), Senin (23/9) siang.

    Siang itu, mahasiswa memaksa masuk ke dalam Kantor DPRD Provinsi Kepri, setelah Ketua DPRD Provinsi Kepri sementara, Lis Darmansyah bersama sejumlah anggota dewan lainnya masuk ke gedung usai bertatap muka dengan mahasiswa. Mulai saat itu, suasana unjukrasa memanas.

    Aksi itu berlanjut. Mereka kembali berusaha menerobos barisan anggota kepolisian dan Satpol PP yang melakukan pengamanan. Kala itu, mahasiswa sempat berhasil berada di depan pintu masuk kantor DPRD Provinsi Kepri. Namun, pihak pengamanan telah mengantisipasi adanya upaya paksa masuk ke kantor wakil rakyat tersebut.

    Tiga pintu masuk kantor tersebut ditutup rapat. Pintu kaca itu sempat didorong mahasiswa, namun bisa dipukul mundur oleh petugas. Saat itu, suasana kian memanas. Sejumlah mahasiswa bahkan anggota kepolisian sempat terjatuh. Naasnya, Irfan, salah seorang mahasiswa yang terjatuh terkena pentungan polisi. Kepala bagian belakang pecah dan berdarah.

    Irfan bersama sejumlah rekannya memilih keluar dari barisan mahasiswa tersebut. Rekannya pun membawa Irfan ke rumah sakit terdekat. Meski demikian, kepada sejumlah wartawan, Irfan mengaku tidak akan menuntut peristiwa itu ke pihak kepolisian. Ia menganggap, kejadian itu adalah tugas polisi yang melakukan pengamanan, meski mengakibat kepalanya berdarah.

    “Gak apa-apa,” ujar Irfan sembari meninggalkan lokasi aksi unjuk rasa tersebut.(bet)