2 Lokalisasi di Bintan Ditutup, Masing-masing WTS Dapat Rp 6 Juta 

    spot_img

    Baca juga

    SD Yos Sudarso III Diserang, Guru dan Kepsek Dikeroyok

    BATAM, POSMETRO: Sekolah Dasar Swasta Yos Sudarso III di...

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Bupati Bintan, Apri Sujadi saat menyerahkan bantuan kepada eks penghuni lokalisasi yang ditutup. (posmetro.co/aiq)

    BINTAN, POSMETRO.CO: Kementerian Sosial RI, yang diwakili Direktur Rehabilitas Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, Drs Waskito Budi Kusumo M. Si bersama Bupati Bintan, Apri Sujadi secara resmi menutup dua kawasan lokalisasi yang ada di Kabupaten Bintan, Senin (16/9) siang.

    Penutupan dua kawasan tersebut dilakukan dengan memfasilitasi dan memulangkan 56 orang wanita tuna susila (WTS) yang berasal dari lokalisasi KM 24 Bukit Indah, Kelurahan Toapaya Asri Kecamatan Toapaya dan dari Lokalisasi Bukit Senyum, Desa Lancang Kuning Kecamatan Bintan Utara.

    Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bintan, Edi Yusri menuturkan bahwa, pendataan dilakukan pada awal 2019, tercatat jumlah WTS di Lokalisasi Bukit Senyum sekitar 91 orang. Sedangkan di Lokalisasi Bukit Indah KM 24 ada 59 orang WTS.

    Lalu bulan Juli 2019, Dinsos Bintan kembali melakukan pendataan. Dimana, jumlah WTS di Lokalisasi KM 24 menjadi sekitar 38 orang, sedangkan di Lokalisasi Bukit Senyum tersisa 43 orang.

    “Saat diawal, jumlahnya nyaris 150 orang di dua lokalisasi. Namun karena kita sudah menyampaikan bahwa pada tahun 2019, lokalisasi akan tutup, maka seiring berjalannya waktu, sebagian besar sudah meninggalkan lokalisasi dengan sendirinya. Hingga saat ini dipulangkan 56 orang, dan difasilitasi kepulangannya ke daerah asal,” ujarnya.

    Bupati Bintan, Apri Sujadi menyampaikan sambutannya di hadapan para eks penghuni lokalisasi dan warga di lokalisasi. Ia mengungkapkan setelah ditutupnya aktifitas prostitusi di dua lokalisasi di daerahnya, tugas selanjutnya adalah mengawasi praktek prostitusi terselubung.

    Selanjutnya ia juga menginginkan, dengan tiadanya kawasan prostitusi terpusat ini tentunya harus menjadi senyum indah bagi kehidupan warga Bintan.

    “Ya filosofinya yang ditutup kan Bukit Indah dan Bukit Senyum, jadinya Senyum Indah bagi kita semua, insya Allah. Jadi saya minta, OPD terkait segera terapkan program yang bermanfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di dua lokalisasi tersebut,” ungkapnya.

    Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan usaha produksi produktif kepada eks 56 WTS sebesar Rp 6 juta per orang yang diserahkan sebagai bantuan usaha di kampung halamannya.(aiq)