Sebelum 20 September Lokalisasi Pokok Cheri Digusur, Berikutnya Pokok Jengkol 

    spot_img

    Baca juga

    85 Persen Unit Apartemen Balmoral Sukses terjual di Opus Bay

    >>>Kawasan Terintegrasi Pertama di Kota Batam        INVESTASI...

    Perusahaan Manufaktur Asal Tiongkok Berencana Kembangkan Usaha di Batam

    BATAM, POSMETRO: Sebanyak 30 pimpinan perusahaan manufaktur asal Negeri...

    Kepala BP Batam: Industri Digital Jadi Mesin Penggerak Ekonomi Baru

    BATAM, POSMETRO: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park...
    spot_img

    Share

    Lokasi Pokok Cheri saat siang hari tampak sepi. (posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Lokasi cafe remang-remang Pokok Cheri di sekitaran PT Hyundai, Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, yang akan digusur tanggal 20 September mendatang. Giliran tempat esek-esek Pokok Jengkol, akan digusur.

    Sebagai tindak lanjutnya, pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Batam sudah memberikan surat peringatan kepada pemilik cafe remang-remang Pokok Cheri yang ditengarai dijadikan tempat mesum.

    “Iya, sudah kita berikan surat peringatan, tinggal eksekusinya saja,” kata Fridkater, Sekretaris Satpol-PP Kota Batam.

    Sementara itu, Imam Tohari, Kabid Trantib Satpol-PP Kota Batam mengatakan, sebelum tanggal 20 September, pihaknya akan melakukan penggusuran bangunan liar yang berada persis di pinggir jalan Tanjunguncang tersebut.

    “Ini sudah kami targetkan. Sebelun tanggal 20 mendatang, lokalisasi itu sudah tak ada lagi,” tuturnya.

    Setelah penggusuran lokalisasi Pokok Cheri, penggusuran akan diarahkan ke lokalisasi Pokok Jengkol yang berada persis di pinggir jalan menuju Pelabuhan Sagulung.

    “Tapi saat ini, kami hanya fokus ke lokalisasi Pokok Cheri. Kalau Pokok Jengkol akan ditertibkan siap Pokok Cheri, di sana ada juga bisnis esek-esek,” terangnya.

    Imam Tohari melanjutkan, penertiban tersebut dilakukan berdasarkan keluhan masyarakat. Selain itu, lokasi esek-esek itu cukup dekat ke Masjid Sulthan Mahmud Riayat Syah yang akan dijadikan sebagai wisata religius.

    “Keberadaan bisnis esek-esek ini sudah sangat mengganggu. Keberadaannya pun persis di pinggir jalan,” tutupnya.

    Informasi lain dihimpun posmetro.co, lokalisasi Pokok Jengkol masih beroperasi, tiap malam. Biasanya pengunjung akan minum dulu sambil ditemani wanita penghibur. Bagi pria hidung belang yang ingin berhubungan intim, pengelola sudah menyediakan kamar.

    Dalam acara Basembang Bercerite Kamtibmas Polsek Batuaji, Kapolresta Barelang, AKBP Prasetyo menjelaskan, terkait maraknya cafe remang-remang yang menyediakan layanan seks. Ia menegaskan kafe yang tak punya ijin untuk ditindak dan ditertibkan.

    “Sumber kerisauan masyarakat berasal dari cafe remang-remang. Saya harap supaya kafe yang tak punya ijin ditindak,” ucapnya saat tatap muka bersama warga, belum lama ini.(jho)