Pertemuan KOPEK, Bupati Lingga Promosi Potensi Daerah

    spot_img

    Baca juga

    Kepala BP Batam Dukung Realisasi Pembangunan Premium Outlet Pertama di Batam

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Biro...

    Anak Disetubuhi Pacar, Ayah Kandung Malah Ikut-ikutan

    BATAM, POSMETRO: Seorang lelaki paruh baya di Kecamatan Bengkong,...

    MTQ Tingkat Kabupaten Natuna Digelar 21 hingga 26 April 2024

    NATUNA, POSMETRO.CO : Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XI Tingkat...

    Telkom Indonesia Kembali Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024  

    JAKARTA, POSMETRO.CO : Konsisten mewujudkan transformasi sumber daya manusia,...

    Armada Rusak, Lalat dan Belatung “Serang” Rumah Warga di Sagulung 

    BATAM, POSMETRO.CO : Hampir sebulan sampah di Perumahan Citra...
    spot_img

    Share

    Bupati Lingga Alias Wello foto bersama di sela pertemuan KOPEK di Bali.(posmetro.co/ist)

    LINGGA, POSMTRO.CO: Kelapa memiliki potensi yang sangat luar biasa positif di Indonesia. Tak ada satupun bagian daripadanya yang tidak bisa dimanfaatkan. Tak heran jika pohon yang banyak manfaat tersebut memiliki pangsa pasar yang besar serta, bernilai ekonomi tinggi, baik di dalam, maupun di luar negeri.

    Berangkat dari potensi positif tersebut, Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) yang dipimpin oleh Prof.DR.Ir. Nelson Pomalingo,M.Pd ini sepakat untuk menjalin kerjasama di bidang industri kelapa pada Sabtu (14/9), di Taman Soekasada Ujung, Kabupaten Karangasam, Bali.

    Dalam pertemuan internal KOPEK bersama delegasi dari negara sahabat Tanzania, turut hadir Wakil Ketua KOPEK, H.Alias Wello, S.IP., M.Tr.IP., yang jua merupakan Bupati Kabupaten Lingga, salah satu anggota KOPEK. Selain itu, tanpak hadir 24 utusan lainnya baik dari delegasi dari negara sahabat, maupun dari para anggota KOPEK sendiri.

    Dalam pertemuan itu Bupati Lingga mengatakan Kabupaten Lingga sangat membuka diri untuk semua investasi, bahkan ia memastikan telah menyiapkan sejumlah kemudahan mulai dari kemudahan perizinan, hingga berbagai pelayanan yang sifatnya bebas biaya.

    “Saat ini tidak ada lagi bangsa yang bisa bergerak sendiri menuju kemandirian. Artinya untuk mencapai bangsa yang unggul, kita harus menjalin kerjasama hulu dan hilir, menguasai teknologi dan informasi, serta menguasai pangsa pasar yang baik. Sehingga kita bisa membangun sinergitas menuju bangsa yang mandiri,” kata bupati di hadapan delegasi.

    Dia juga memaparkan beberapa potensi wilayah yang dimiliki oleh Kabupaten Lingga, termasuklah didalamnya potensi di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan. Potensi investasi lainnya juga mencakup potensi mineral tambang yang luar biasa, diantaranya potensi timah, bauksit, dan pasir silika.

    “Kami memang datang dari jauh jika dibandingkan dengan tempat ini (Bali) namun, wilayah kami sangat dekat dengan negara tetangga, yakni Singapura dan Malaysia,” sebutnya.

    Dari berbagai potensi yang ada tersebutlah, beliau berani menawarkan kesempatan besar bagi semua pihak untuk datang berinvestasi. Tidak sampai disitu, ia juga berharap dengan adanya pertemuan KOPEK, bisa menelurkan sebuah kerjasama, baik itu kerjasama dalam negeri, maupun kerjasama luar negeri.

    Hal tersebut beliau utarakan mengingat bahwa delegasi dari Tanzania yang dipimpin oleh Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Wilayah Otonomi Khusus Zanzibar, Amina Saloum Ali tersebut sangat mengharapkan adanya kerjasama antara negaranya dengan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kelapa.

    “Rugi rasanya jika kita sudah datang jauh-jauh, namun tak bisa membawa sebuah kesepakatan dan kerjasama untuk kemajuan bersama di masa depan,” imbuhnya.

    Bupati Lingga berharap agar kedua belah pihak bisa membangun kebersamaan mulai dari hal yang kecil, hingga menjadi sesuatu kerjasama yang besar. Karena mulai dari suatu hal yang kecil itulah yang akan membentuk kesempurnaan yang besar antar sesama.

    Masing-masing wilayah dan negara memiliki keunggulan tersendiri, oleh sebab itu, Bupati Lingga berharap dengan adanya kerjasama nantinya, kedua belah pihak bisa memiliki pangsa pasar bersama yang akan diolah bersama, sehingga mampu menjadi keuntungan bersama.

    “Kalau kita menjalin kebersamaan, dengan persaingan usaha yang sehat, berbagai produk unggulan yang kita hasilkan dari masing-masing negara bisa menjadi tumbuh dan besar bersama-sama,” harap dia.

    Terakhir dia berharap besar dengan adanya pertemuan ini, sehingga dapat melahirkan komitmen bersama untuk membangun masa depan yang sama, untuk menuju peradaban yang lebih baik.

    Kedatangan Amina selaku Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Wilayah Otonomi Khusus Zanzibar bersama delegasi dari Srilanka dan para delegasi lainnya ke Indonesia berkenaan dengan adanya Festival Kelapa Internasional ke-3 yang digelar di Bali mulai dari tanggal 14 hingga 17 September mendatang.

    Zanzibar mengaku, potensi pasar kepala sangat bagus, namun beliau menginformasikan bahwa saat ini, tempat asalnya yang merupakan negara bagian Tanzania tersebut sedang menghadapi masalah penurunan produksi. Sehingga ia rela datang jauh-jauh dari negaranya untuk mengundang para pengusaha dari Indonesia untuk berinvestasi di negaranya.

    Mengingat kelapa sangat penting di negaranya, hal ini ditandai dengan adanya simbol kelapa, cengkih dan kepulauan yang tergambar dalam logo negaranya.

    Prof. Nelson, Ketua KOPEK menyambut baik tawaran dari Tanzania itu. Tawaran tersebut akan langsung dibahas dalam pertemuan bisnis dengan pengusaha yang dijadwalkan akan segera dilaksanakan setelah acara ini.

    Menurut Prof Nelson, yang juga Bupati Kabupaten Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara, ada beberapa yang bisa dikerjasamakan. Untuk itu, KOPEK dan pengusaha kelapa di Indonesia akan berkunjung ke Tanzania.

    “Disana nanti mencari formula kerjasama yang tepat. Sekaligus memenuhi undangan Presiden Tanzania. Namun, sebelumnya lebih dulu dilakukan pertemuan khusus. Untuk memantapkan kerja sama yang akan dijalin nantinya,” tukasnya.(*/mrs)