Pemasangan Box Culvert di Sagulung Sempat Ditolak Warga

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Pembangunan box culvert disaksikan warga. (posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Pembangunan drainase merupakan upaya Kecamatan Sagulung untuk mengatasi banjir. Namun saat pengerjaan drainase ini, warga yang bermukim di RW 20 Perumahan Griya Batuaji Asri, Kecamatan Sagulung malah menolak.

    Warga menolak pemasangan box culvert lantaran mereka khawatir akan terjadi banjir di RW 20, RW 18 dan RW 16 Perumahan Griya Batuaji Asri. Box culvert ini pun akan dipasang di bawah jalan Putri Hijau dan memiliki panjang sekitar 10 meter serta lebar 4 meter.

    “Box culvert akan dialiri air dari Perumahan Putri Hijau dan tembus ke Perumahan Griya Batuaji Asri,” ucap Rudi, warga Perumahan Griya Batuaji Asri RW 20.

    Menurut Rudi, jika pemasangan box culvert sudah dilakukan, maka semua pembuangan air dari Perumahan Putri Hijau akan bermuara ke Perumahan Griya Batuaji Asri. Sementara itu, RW 20, RW 18 dan RW 16 Perumahan Griya Batuaji Asri sudah sering banjir.

    “Di belakang perumahan kami sudah laut. Jika air laut pasang, maka air akan naik ke jalan raya. Ditambah lagi kalau turun hujan, maka semua pembuangan air akan mengarah ke RW 20 hingga menyebabkan banjir,” terangnya kepada posmetro.co di lokasi, Jumat(13/9) siang.

    Selama ini, kata Rudi, Perumahan Griya Batuaji Asri dan Perumahan Putri Hijau memiliki pembuangan air tersendiri. Bahkan di Komplek Putri Hijau sangat jarang terjadi banjir. Rencana  pemerintah untuk memasang box culvert di bawah jalan Putri Hijau hanya akan menyebabkan banjir di area Perumahan Griya Batuaji Asri.

    “Kalau bisa, pembuangan air Perumahan  Putri Hijau dan Griya Batuaji Asri dibuat tersendiri. Jika nantinya air laut pasang dan ditambah turun hujan, maka rumah warga di RW 20 akan banjir total,” tutupnya.

    Sementara itu, Amit, warga Perumahan Putri Hijau mengatakan, di komplek mereka tidak pernah banjir. Bahkan jika box culvert di bangun, maka tidak ada pengaruhnya bagi warga yang tinggal di Putri Hijau.

    “Intinya, jika box culvert itu dipasang atau nggak, Perumahan Putri Hijau tak bakalan banjir,” katanya.

    Jamil, Kasi Trantib Kecamatan Sagulung mengatakan, drainase di sekitaran Putri  Hijau dan Griya Batuaji Asri sudah dibuat permanen, baik di pinggir jalan maupun di bawah jalan raya. Namun saat pemotongan jalan untuk pemasangan box culvert, warga RW 20 menolak.

    “Sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan perangkat dan masyarakat, pemasangan box culvert ini pun sifatnya berkelanjutan dan tak bakal merugikan warga,” jelasnya.

    Menurut Jamil, pihak Kecamatan Sagulung sudah mempelajari wilayah Perumahan Griya Batuaji Asri. Memang dulunya wilayah tersebut kerap banjir karena masih menggunakan drainase alami.

    “Tapi sekarang sudah dibangun drainase yang bisa menampung air. Kita sudah antisipasi supaya tak banjir,” ujarnya.

    Jamil melanjutkan, banjir menjadi tanggung jawab pemerintah. Karena itu, warga harus mendukung pembangunan drainase, termasuk pemasangan box culvert. Dan kalau ada pemasalahan, maka harus diselesaikan dengan duduk bersama agar tidak berjalan sepihak.

    “Pembangunan drainase ini bukan untuk kepentingan sepihak, tapi ini demi kepentingan umum. Untuk itu, warga harus mendukungnya,” tuturnya.

    Meski pengorekan jalan sempat terhenti, namun pengerjaan tetap dilakukan. Satu alat berat diturunkan ke lokasi. Jalan yang dulunya beraspal langsung dikorek sambil disaksikan oleh warga sekitar.

    “Kita tetap melakukan pengorekan jalan. Dalam melakukan pengorekan ini, pihak Kecamatan Sagulung turut diback up oleh Polsek Sagukung,” tutupnya.(jho)