Susah Nyari Kerja di Batam, Perusahaan Banyak Menyeleksi Umur Bukan Skill

    spot_img

    Baca juga

    BP Batam – Lions Club Indonesia Kolaborasi Hijaukan Waduk Sei Ladi

    BATAM, POSMETRO: Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Badan...

    Bottor Erikson Pardede: Harta Pengusaha Singapura Dikuasai Orang Kepercayaan dengan Melawan Hukum

    BATAM, POSMETRO: Sekelumit masalah dihadapi Dewi, termasuk harta peninggalan...

    Saldo Rekening Pengusaha Singapur Lenyap Rp 8,9 Miliar, Sidangnya Alot di PN Batam

    BATAM, PM: Orangnya sudah meninggal dunia pada pertengahan 2021...

    Sekdaprov Kepri Terima Audiensi TIM PKDN Sespimti Polri, Sambut Indonesia Emas 2045

    KEPRI, POSMETRO: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad diwakili Sekretaris...
    spot_img

    Share

    Para pencaker duduk bergerombol mencari lowongan kerja di Multi Purpose Hall (MPH) Batamindo, Mukakuning, Jumat (6/9). (posmetro.co/jho)

    BATAM, POSMETRO.CO: Jumlah pencari kerja di Batam cukup tinggi. Setiap harinya, hampir seribuan pencari kerja (pencaker) mendatangi lokasi lowongan kerja di Multi Purpose Hall (MPH) Batamindo, Mukakuning. Namun lowongan kerja terbatas.

    Di samping itu, perusahaan membatasi usia calon pekerja, yang diterima minimal umur 18 tahun dan maksimal umur 23 tahun. Namun demikian, ada sebagian pencaker yang mengadu nasib, mereka sudah di atas umur 23 tahun.

    “Jika ada lowongan, mata saya langsung fokus ke persyaratan umurnya. Jika masih di terima 24 tahun, saya masih ada harapan,” ucap Cindy, mantan karyawan Rubicon, Mukakuning.

    Menurut wanita berumur 24 tahun ini, ia sangat kewalahan mencari kerja. Sejak putus kontrak kerja 3 bulan lalu, dirinya selalu menunggu perusahaan yang menerima karyawan umur 24 tahun.

    “Tapi sangat jarang. Sebab umur merupakan persyaratan yang umum,” tuturnya kepada posmetro.co di MPH, Jumat (6/9).

    Selain itu, kesulitan yang dialami pencaker adalah, perusahaan hanya menerima calon pekerja dengan jumlah sedikit, tapi yang melamar mencapai ratusan orang.

    “Persaingan sangat ketat. Kita pun merasa minder, sebab perusahaan mengutamakan yang muda-muda,” ujarnya lagi.

    Tidak hanya itu saja, perusahaan di Kota Batam ini lebih mengutamakan pencaker yang memiliki e-KTP Batam. Bagi pencaker yang belum punya e-KTP Batam hanya bisa pasrah.

    “Contohnya, ada lowongan, tapi harus e-KTP Batam, spontan yang tidak memiliki e-KTP Batam hanya bisa bersabar,” ujarnya lagi.

    Hal lain, perusahaan lebih mengutamakan karyawan yang memiliki pengalaman kerja. Sementara pencaker yang baru lulus sekolah dan usianya masih 18 tahun belum tentu memiliki pengalaman kerja.

    “Serba salah jadinya. Kalau sudah umur 24 tahun, susah cari kerja. Dan sebaliknya, kalau umur 18 tahun, tetap susah cari kerja, soalnya belum ada pengalaman,” tutupnya.

    Ulina (23), pencaker lain menyebut, untuk mendapatkan pekerjaan di Kota Batam sudah sangat sulit. Meski demikian, ribuan pencaker di Batamindo tetap berusaha untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan.

    “Sebelumnya, pencaker akan keliling dulu, kalau sudah tak ada lowongan, baru duduk di MPH dan menunggu lowongan datang,” ucapnya.

    Ulina mengatakan, umur calon pencaker menjadi patokan bagi perusahaan. Di usia 18 tahun, pencaker kesulitan dapat kerja karena belum ada pengalaman. Sementara di usia 24 tahun ke atas, pencaker akan kesulitan kerja, sebab batas yang sering diterima perusahaan adalah umur 23 tahun.

    “Sebagian perusahan ada yang menerima umur maksimal 25 tahun, tapi itu sangat jarang,” jelasnya.

    Untuk ked epannya, Ulina berharap agar perusahaan tidak terlalu mematok umur bagi pencaker. Harusnya perusahaan lebih mementingkan skill buruh dalam melakukan pekerjaan.

    “Umur jangan menjadi penghalang untuk mendapatkan kerja, tapi perusahaan harus lebih mengutamakan skill karyawan,” tutupya.(jho)Â