Ismed Safriady Pimpin Asdeki Kepri

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Ismed Safriady saat dilantik sebagai Ketua DPW Asdeki Kepri, periode 2019-2024 di Swissbel Hotel Harbour Bay Hotel, Kamis (29/8) malam. (posmetro.co/hbb)

    BATAM, POSMETRO.CO: Ismed Safriady dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) Kepulauan Riau, periode 2019-2024. Sebagai Sekretaris adalah Delfian Hertinus dan Bendahara Paulo Ng. Pelantikan dilaksanakan di Swiss Belhotel Harbour Bay, Kamis (29/8) malam.

    “Seperti kita ketahui sebagian besar kontainer masuk di Batam. Semua berdiri sendiri tanpa ada yang mengatur. Dengan dibentuknya DPW Asdeki ini kami mengharap ke depanya depo kontainer ini lebih baik sesuai aturan Permenhub, dan pemerintah lainnya,” ucap Ismed yang akrab dipanggil Amek.

    Menurut Ismed Safriady, untuk BP Batam, Pemprov dan Pemko Batam agar ada kesinambungan yang baik dengan bisnis kontainer di Kepri ini. Ismed menyebutkan, selama ini perusahaan depo kontainer di Batam tidak memiliki payung hukum dan aturan yang jelas terkait pengelolaan depo kontainer.

    “Kontainer ini hanya tempat penumpukan sementara (TPS). Di mana seharusnya depo ini ada washing dan cleaning. Artinya, ada pembersihan kontainer dan ada perbaikannya. Baru kontainer itu setelah diperbaiki baru dipakai ulang,” jelasnya.

    Selain itu, perusahaan depo di Batam, didominasi perusahaan asal Singapura, Amerika dan Tiongkok serta negara lainnya. Ia berharap, pengelolaan depo kontainer di Kota Batam seragam dan rapi. Karena ada 11 perusahaan kontainer yang ada di Kepri, paling banyak berada di Batam.

    “Ini yang perlu jadi perhatikan kita. Perlu ada kerjasama yang baik antara pemerintah. Serta dukungan dari semua pihak,” kata pria yang pernah berprofesi menjadi jurnalis itu.

    Di lokasi yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asdeki, Muslan AR menuturkan bahwa, Kepri sudah digadang-gadang sejak lama untuk terbentuknya DPW Asdeki Kepri. Ia menilai Batam salah satu daerah yang banyak memiliki perusahaan kontainer. Namun dari segi penataan dianggap masih kurang bagus.

    “Dulu penataan depo kontainer di Kota Batam masih berantakan. Sekarang sudah mulai rapi kalau diperhatikan. Banyak berserakan di pinggir-pinggir jalan,” sebutnya.

    Dari itu Muslan berharap ada gebrakan dari DPW Asdeki Kepri untuk mengubah pola tersebut. Sehingga, kontainer yang masuk ditata dengan rapi sesuai dengan aturan yang ada. Ia juga berharap kepimpinan Ismed Safriady, bisa membawa suasana yang baru bagi bisnis depo kontainer di Kepri.

    “Saya ingin dengan terbentuknya asosiasi ini dapat memberikan suasana baru bagi pengelolaan depo-depo di Kota Batam. Yakni miliki satu SOP yang baru, sehingga nilai logistik dapat diukur secara kompetitif, tepat guna dan aman,” harap Muslan.(hbb)