Pemakaman Bagai TPA Sampah, Pemko dan BP Batam Cuek?

    spot_img

    Baca juga

    Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Meningkat 9 Persen di Triwulan I Tahun 2024

    BATAM, POSMETRO: Badan Usaha Pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam...

    Semarak Nan Meriah, MTQH ke XIII Bintan Resmi Dimulai

    BINTAN, POSMETRO: Musabaqah Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) ke...

    Cara Diam Kapolda Kepri dalam Menyalurkan Bantuan 

    BERBUAT diam-diam, diam-diam berbuat. Itulah yang dilakukan Kapolda Kepri...

    Marlin Agustina Dukung Penuh Pengembangan SDM Unggul di Kota Batam

    BATAM, POSMETRO.CO : Wakil Gubernur Kepri, Hj Marlin Agustina...
    spot_img

    Share

    Kuburan di Taman Langgeng Seipanas, mulai dibersihkan warga, akhir pekan lalu. (posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Pemakaman Taman Langgeng, Seipanas, Kecamatan Batamkota, seakan berubah menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sampah berserakan dan menumpuk di atas makam warga yang seharusnya dijaga kebersihannya. Namun, dua pemerintah di Batam, BP dan Pemko seakan cuek dengan kondisi tersebut.

    “Sampai sekarang belum ada kejelasan dari Pemko Batam. Katanya mau diambil alih pengelolaan makam ini,” ujar Ketua Yayasan
    Taman Langgeng, Seipanas, Yanto belum lama ini. Justru, sebut Yanto, jika makam dikelola pemerintah, akan meringankan bebannya selama ini.

    “Kalau sudah jelas dikelola pemko, kan bisa ditarik retribusinya. Jadi ada anggaran untuk perawatan dan kebersihan makam,” katanya.

    Diakui Yanto, kuburan yang berada di depan masih bisa dijaga. Tapi kalau sudah dekat pemukiman warga, ia pun sudah kehabisan akal.

    “Sudah pernah kita bersihkan, ya lihat sendirilah sekarang,” tambah Yanto. Kondisi ini juga sempat panas diperbincangkan di media sosial Facebook. Sepekan lebih publik dibuat heboh. Sabtu (24/8), warga Rumah Liar (ruli) di lingkungan RT 02 RT 06/ RW 16 Baloi Kolam dibantu organisasi masyarakat mulai berbenah.

    Sampah plastik dan rumah tangga yang tadinya menumpuk di atas pemakaman, diangkut. Khaidir (37) petugas patroli kuburan, mengatakan, niat baiknya itu akhirnya didengar. Kurang lebih 30 orang turun membersihkan kuburan yang sudah menahun tertimbun sampah. Bahkan, sebut relawan kebersihan itu, saat warga bersih-bersih, ditemukan satu kuburan lagi yang tertimbun.

    “Jika dihitung jarak makam, kita menduga masih ada lagi makam yang tertimbun,” kata Khaidir kepada posmetro.co, Minggu (25/8) sambil mengatakan, gotong royong akan dilanjutkan kembali akhir pekan depan.

    Lanjut dia, kuburan yang ditemukan itu identitasnya sudah tak dikenali lagi. “Diperkirakan usia makam itu sekitar 5 tahun lalu. Batu nisannya sudah pudar,” terang pria yang sehari-hari juga menjadi tukang penambal ban tersebut. Namun, lokasi sekitar makam yang tertimbun sampah disebut-sebut, area kuburan warga Jodoh.

    “Infonya gitu, preman Jodoh dikubur di sekitar lokasi yang kami bersihkan,” timpalnya.

    Kurang lebih satu lori sampah yang diangkut petugas kebersihan hari itu. Selain sampah plastik, rumah tangga, juga sampah kulit kabel tembaga dan lainnya. Untuk kegiatan pekan depan, pihaknya mengundang masyarakat Batam untuk gotong royong di makam tersebut.

    Lurah Sei Panas, Tomi mengimbau, kepada warga ruli untuk menjaga kebersihan di lingkungan sekitar dan makam.

    “Ada dua RT yang turun gotong royong. Kita berharap ke depan warga sadar, tidak lagi membuang sampah di area pemakaman,” ajaknya. Pihaknya meminta agar RT setempat membuat surat permohonan pemakaian armada mobil sampah kepada pihak Kecamatan Batamkota.

    Wali Kota Batam Muhammad Rudi, berniat menciptakan objek wisata baru, salah satunya wisata religi Makam Taman Langgeng Seipanas, Batamkota.

    “Kuburan Taman Langgeng Seipanas itu mau kita percantik, kita bikin terang benderang. Kita kasih fasilitas untuk wisatawan, jadikan obyek wisata religi. Jadi tak ada lagi kesan angkernya,” papar Rudi saat berkunjung dan diskusi dengan warga Batamkota belum lama ini.

    Namun pembangunan objek wisata itu tidak bisa serta merta terjadi, hal ini karena lahan kuburan Taman Langgeng itu masih berada di BP Batam dan belum diserahkan ke Pemerintah Kota Batam. Katanya, termasuk sekitar satu hektar lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU) itu yang telah di PL-kan ke pengusaha.

    Rudi minta agar dikembalikan, karena demi kepentingan umat. Lahan tersebut, kini jadi pemukiman liar di huni ratusan warga. Belum kelar masalah lahan. Kini sampah ‘menghantui’ kuburan tersebut.(cnk)