16 Tahun, Pembangunan Sekolah BIN di Nongsa Mangkrak

    spot_img

    Baca juga

    Jadi Tersangka, Pj Walikota Tanjungpinang, Terancam Hukuman 8 Tahun Penjara

    BINTAN, POSMETRO: Ditetapkannya Penjabat Walikota Tanjungpinang, Hasan, sebagai tersangka,...

    KONI Kepri Siapkan Atletnya Menuju PON Aceh-Sumut

    KEPRI, POSMETRO: Pelaksanaan PON Aceh-Sumut akan dilangsungkan dari 8-20...

    3 Buaya Terpantau Tim Gabungan Saat Penyisiran Sungai

    BATAM, POSMETRO.CO : Tim gabungan Polri, TNI, Balai Konservasi...

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...
    spot_img

    Share

    Jalan menuju ke sekolah BIN yang mangkrak pembangunannya diportal. (posmetro.co/cnk)

    BATAM, POSMETRO.CO: Sejak diresmikan peletakan batu pertamanya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri tahun 2003 silam, gedung Sekolah Intelijen Negara (BIN) di Sambau, Kecamatan Nongsa, hingga kini tak jelas kelanjutannya. Dibangun di atas lahan seluas 15 hektar, dengan bantuan Otorita Batam (sekarang BP Batam) untuk lahan dan Pemko Batam untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

    Awalnya, proyek ini dicanangkan untuk sekolah intelijen bertaraf internasional pertama di dunia. Saat itu, ide tersebut dikeluarkan oleh AM Hendropriyono yang menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sekolah yang akan bernama International School of Intelligence (ISI).
    Untuk mahasiswanya, selain putra-putri Indonesia, ISI juga akan menampung mahasiswa dari negara-negara Asean. Totalnya 100 orang mahasiswa.

    Pembangunan proyek sekolah intelijen ini dulunya dianggarkan dari APBN dengan lama pekerjaan 10 bulan. Namun, sudah 16 tahun pembangunannya mangkrak, entah karena tekanan asing atau tidak, namun faktanya hingga Megawati lengser jadi presiden, proyek yang sempat mendapat penolakan warga tersebut hanya menjadi bangunan setengah jadi.

    Pantauan posmetro.co, meskipun jalan utama sudah diportal, di lokasi bekas proyek sekolah intelijen itu, Kamis (15/8), menjadi tempat kumpul remaja. Selain itu, pecahan kaca yang diduga berasal dari botol miras berserakan di jalanan komplek proyek gagal tersebut.

    Lurah Sambau, Awaluddin tak menampik, gedung tua itu sekarang kerab jadi tempat orang pacaran dan kumpul-kumpul.

    Namun, untuk mengantisipasi kenakalan remaja di wilayah kerjanya, Awaluddin mengaku sudah berkoordinasi dengan jajarannya. “Kita sudah ingatkan RT/RW setempat untuk mengawasi aktifitas di lokasi. Termasuk Polsek Nongsa yang tak luput dari patrolinya,” kata Awaluddin.

    Namun, lanjut Awaluddin, belum lama ini ada perusahaan swasta yang mengajukan permohonan untuk mengelola gedung tersebut. “PT apa itu, saya lupa namanya. Sudah ngajukan permohonan kepada Pemko Batam. Suratnya sudah di kantor,” terangnya.

    Ia menyebut, dalam permohonan tersebut, bangunan setengah jadi itu akan dijadikan kawasan sekolah terpadu. “Informasinya begitu, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Nah, lahan kosong di sebelahnya dijadikan sarana olahraga,” tutupnya.(cnk)