Impian Mantan Punya 100 Kamar Penginapan

    spot_img

    Baca juga

    spot_img

    Share

    Ade Adran Sahlan. (posmetro.co/dok)

    “Kalau penuh, pendapatan sehari 900 ribu. Bulan kemarin saya dapat 20 juta. Kalau kamarnya pakai AC, Insya Allah bisa 30 juta per bulan.”

    Saya dapat pesan WA itu sesudah berkunjung ke tempat usaha mantan karyawan saya. Dia punya penginapan dengan 9 kamar di Sei Panas, Batam. Kami ngobrol tak bisa lama karena dia harus antar tamunya yang akan pulang ke Johor via Pelabuhan Batam Center. Makanya, pertanyaan paling penting saya cuma bisa terjawab via WA.

    Katanya, penginapan miliknya tak perlu izin walikota cukup camat. Ada 9 kamar disulapnya dari ruko 3 lantai yang telah disewa Rp25 juta per tahun selama lima tahun. Tak pakai AC. Dua kamar di lantai bawah harganya Rp75 ribu per kamar. Kamar di lantai paling atas Rp55 ribu. Makin ke atas makin murah. “Karena susah orang naik tangga,” katanya sambil tersenyum.

    Dia punya impian memiliki 100 kamar. Ruko yang di depan penginapannya saat ini diincarnya untuk disewa pula. Bila perlu, katanya, beda-beda lokasi juga tak apa. “Kayak buka cabang. Kalau kita punya 100 kamar, per kamar 100 ribu (pakai AC). Bermakna 10 juta per hari. Ini lebih keren.”

    Saya yakin itu bisa diwujudkannya. Karena dia punya jaringan pertemanan sekampungnya yang tinggi. Orang kampungnya itu pun banyak yang sukses di Malaysia dan Singapura. Sering bolak balik Batam. Meski berduit tapi mereka tetap pilih penginapan yang murah, kan cuma transit.

    Saya jadi geli sendiri dengan kenyataan wisatawan bertambah ke Batam tapi tingkat hunian hotel turun bahkan ada yang tutup. Jangan-jangan ide bisnis seperti inilah yang bikin data wisatawan itu hilang. Tak terpantau.

    Belum lagi, banyak rumah yang dijadikan semacam penginapan juga. Bahkan bekerjasama dengan aplikasi online. Jadi wisatawan bisa punya alternatif selain hotel. Sang pemilik rumah pun tak perlu lapor tuh ke Dinas Pariwisata. Palingan, cukup lapor ke Ketua RT. Itu pun karena ada kebiasaan kita menghormati pesan berikut: tamu harap lapor 2 x 24 jam. Heee…heee.###