Iriana Jokowi Mau Menanam di Dekat Lokasi Pembabatan Hutan Mangrove

    spot_img

    Baca juga

    Triwulan I 2024, Jumlah Penumpang Kapal Pelabuhan Batam Capai 2 Juta Orang

    BATAM, POSMETRO: Sepanjang Triwulan I 2024, Badan Usaha Pelabuhan...

    PWI Kepri Terima Kunjungan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kepri

    >>>Kampanyekan Program Merdeka Belajar TANJUNGPINANG, POSMETRO.CO : Persatuan Wartawan Indonesia...

    Peran Strategis Pabrik Baru, Batam Memperkuat Posisi sebagai Pusat Industri

    BATAM, POSMETRO.CO : Batam terus berkembang sebagai pusat pertumbuhan...

    Persiapan Muhammad Rudi Menuju Pilkada 2024  

    >>>Komunikasi dengan Partai Politik Kepri  BATAM, POSMETRO.CO : Setelah menyatakan...
    spot_img

    Share

    Lokasi hutan bakau atau hutan mangrove yang dialihfungsikan menjadi tambak udang di Kampung Bagan. (posmetro.co/ist)

    BATAM, POSMETRO.CO: Aksi pengrusakan hutan mangrove atau hutan bakau, marak terjadi di beberapa tempat. Salah satunya berada di wilayah RT 01/RW 08 Kampung Bagan, Kelurahan Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk. Ironisnya, tak jauh dari lokasi tersebut, direncanakan akan ditanam bibit mangrove oleh ibu negara Iriana Joko Widodo (Jokowi).

    Anto, warga sekitar kepada posmetro.co, Senin (5/8) mengatakan, pengrusakan dengan cara pembabatan hutan mangrove itu terjadi sudah lama. Diperkirakan luas hutan mangrove yang dibabat sudah mencapai 4 hingga 5 hektar. Padahal di kampung tua tersebut, keberadaan hutan mangrove sangat vital karena bermanfaat untuk menjaga agar pantai tak mudah mengalami abrasi dan sebagai mata pencaharian warga sekitar.

    Ia juga menyayangkan tindakan pengusaha yang membabat hutan itu, hanya demi memikirkan usaha atau bisnisnya belaka. Tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. “Sangat ironis, padahal keberadaan mangrove ini dilindungi. Pemerintah tahu itu. Kok sepertinya terbiarkan,” ucapnya.

    Dikatakannya, setelah hutan itu dibabat habis, lalu dibuat kolam udang. Beberapa tambak siap untuk dimasuki bibit. “Ada juga kincir angin di tambak itu, sudah dipasang,” tambahnya.

    Ironisnya, daerah pembabatan hutan mangrove itu tidak jauh dari lokasi ibu negara Iriana yang akan melakukan penanaman mangrove pada Rabu (7/8) pagi. “Kalo lokasinya (pembabatan mangrove itu) masih termasuk wilayah Tanjungpiayu juga. Dekat dengan lokasi yang akan ditanami mangrove oleh ibu negara di Pancur Pelabuhan. Jaraknya sekitar dua kilometer,” tambah Anto.

    Camat Seibeduk, Ghufron yang dikonfirmasi posmetro.co, Selasa (6/8) siang, mengatakan, pihaknya tidak pernah memberikan perizinan terkait aktivitas di hutan mangrove tersebut. “Kalau seperti itu tidak ada (izinnya),” ujarnya.

    Terkait aktivitas yang diduga ilegal tersebut, ia berjanji terlebih dahulu akan mengecek ke lokasi dan akan berkoordinasi dengan lurah setempat. “Nanti saya cek dulu ke lokasi,” ujar Ghufron.(waw)