Rumah Dihantam Gelombang, Bocah 3 Tahun Jatuh ke Laut

    spot_img

    Baca juga

    Selama Mudik Lebaran, Bandara Internasional Batam Layani 1.741 Penerbangan

    BATAM, POSMETRO.CO : PT Bandara Internasional Batam (BIB) mencatat...

    Progres Rempang Eco-City, BP Batam: Listrik dan Air Sudah Mulai Masuk

    BATAM, POSMETRO: Progres pengerjaan bangunan empat rumah contoh untuk...

    33 Permohonan PKKPR Dibahas Forum Penataan Ruang Daerah

    BATAM, POSMETRO.CO : Forum Penataan Ruang Daerah (FPRD) Kota...

    Pejabat TNI AL Kunjungi Pemko Batam

    BATAM, POSMETRP.CO : Sejumlah pejabat tinggi TNI Angkatan Laut...

    Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence

    >>>Mengupayakan perlindungan serta peningkatan kepercayaan dalam ekonomi digital Indonesia JAKARTA,...
    spot_img

    Share

    Raki, bocah 3 tahun digendong bapaknya untuk mengungsi.(posmetro.co/mrs)

    LINGGA, POSMETRO.CO: Papan lantai rumah milik warga RT 03, RW 05 Kelurahan Dabo Kecamatan Singkep, ambruk dihantam gelombang air laut, Rabu (3/8)
    sekitar pukul 23.50 WIB. Atas kejadian tersebut Ramadani (27) beserta istri dan anaknya Yuni (26) dan Raki (3), mengungsi.

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (3/8) sekitar Pukul 23.50 WIB, malam itu, Ramdani sedang berada di dapur sambil membersihkan toilet di kamar mandi, sedangkan anak laki-laki (Raki) berada di kamar sedang tidur. Sedangkan Yuni berada di ruang tengah.

    Tiba-tiba lantai bangunan kamar rumahnya ambruk dihantam gelombang laut.

    Mirisnya, anak laki-laki Ramdani terjatuh ke laut. Secara reflek Ramdani yang mengetahui anaknya terjatuh, langsung menolong anaknya agar tidak dibawa arus air laut.

    Sekitar pukul 00.30 WIB, Febrizal Taufik, Kabid Perda Kantor Satpol PP Kabupaten Lingga mendapat informasi dari Agus, adanya musibah tersebut. Dengan membawa personil, Febrizal Pol PP dan Damkar langsung menuju tempat kejadian.

    “Kami langsung ke lapangan waktu kejadian. Cerita korban kejadian memang dahsyat karena anak Ramdani ikut terjatuh ke bawah dan basah, dan mengalami sedikit lecet di bagian pinggul,” ungkap Febrizal Taufik, Minggu (4/8).

    Dikatakan pria yang terkenal ramah dan familiar ini, ia bersama anggota sempat membantu dan mengevakuasi keluarga korban. Dan sempat menyarankan untuk dievakuasi rumah terdekat namun Ramdani menolak.

    “Korban memilih mengungsi ke rumah keluarganya yang kebetulan berada di RT yang sama. Alhamdulillah saat ini mereka dalam keadaan sehat, meski mengalami kejadian malam itu,” terangnya.

    Ceritanya lagi, rumah milik Ramdani berlokasi di tepi pantai, dan berhampiran dengan tembok penahan tanah, akibat gelombang tinggi, pondasi tembok mengalami abrasi (pengikisan) dan jebol, lama kelamaan pondasi rumah korban ikut terkikis dan ambruk.

    “Rumahnya berlantai beton, karena posisi pondasi lantai berhampiran dengan tembok, pondasi tembok jebol, lantai beton rumahnya terkikis dan ambruk dalam sekejap,” ujar dia.

    Katanya, akhir-akhir ini gelombang dan angin cukup tinggi seperti pantauan BMKG yang ada di Dabo Singkep, ekstrimnya cuaca mengancam rumah milik Ramdani yang berada ada di pesisir Pantai Sekop Laut.

    “Kalau bicara cuaca dari pantauan BMKG setiap harinya, angin dan gelombang tidak bersahabat. Mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian meski cuaca tidak bersahabat buat saat ini,” imbuhnya.

    Ia juga telah menyarankan kepada Ramdani dan keluarga, untuk sementara korban tidak menempati rumah tersebut guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat kondisi cuaca (gelombang) masih kuat.

    Informasi lain rumah korban berada di bibir pantai, dan lantai kamar rumah korban berdiri di samping batu miring. Ambruknya lantai kamar rumah korban karena batu miring di bagian bawahnya jebol dan air laut yang masuk mengikis pasir pondasi lantai kamar korban.(mrs)