
BATAM, POSMETRO. CO : Beberapa waktu Badan Pengusahaan (BP) Batam melelang pengadaan Fender Dermaga Batuampar belum lama ini, dengan pagu senilai Rp 10.664.960.000,00.
Meski sudah ada pemenang dalam lelang tersebut, namun beberapa pihak mulai menyoroti proses lelang proyek itu, Salah satu yang melakukan protes adalah Pergerakkan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Batam, sebab diduga proyek itu syarat nepotisme.
“Dari awal Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) telah merilis persyaratan lelang, dengan ketentuan berpengalaman di bidang pembangunan dermaga, namun beberapa saat kemudian PPK menghilangkan persyaratan tersebut dengan membuat adendum baru, yang mengabaikan syarat teknis tersebut,” kata Ibrahim sebagai Korlap Aksi
Ibrahim menegaskan, bahwa tindakan dari panitia PPK tersebut sangat fatal dengan mengabaikan hal vital pada proyek pekerjaan nantinya.
PMII juga meminta KPK untuk melirik kasus ini, dan ini merupakan pintu masuk buat mengecek seluruh proyek yang selama ini berjalan di BP Batam
Karena alasan itu, pada Rabu 17 Juli 2019 besok, beberapa anggota PMII akan mengadakan agenda unjuk rasa di Kantor BP Batam. Menurut Ibrahim, seharusnya aksi itu berlangsung pada Senin, 15 Juli 2019, karena ada beberapa kendala akhirnya unjuk rasa itu diundur.
Terkait aksi tersebut, Humas BP Batam melalui Kepala Seksi Publikasi Sazani yang ditemui posmetro.co pada Selasa (16/7) menyebutkan, pihak akan menerima kedatangan PMII.
”Sebaiknya hal seperti ini harus dilakukan dialog agar semua transparan, dan besok kita akan mempertemukan pihak yang mempertanyakan masalah proyek tersebut dengan pihak BP Batam yang berkompeten,” jelas Sazani.
Dari pengetahuannya Sazani menyebutkan, proyek tersebut sudah sesuai dengan aturan yang ada. Lagi pula saat ini masih ada masa sanggah pada BP Batam terkait proyek tersebut, sampai pemenang lelang diumumkan secara resmi.(dye)