Industri Kreatif Itu Ada di Batam, Tapi Wadahnya Nggak Ada

    spot_img

    Baca juga

    spot_img

    Share

    posmetro/cnk

    SEPERTI menggerutu. Bersuara bak monster sambil diiringi petikan gitar dan drum bertempo cepat. Bertema kekerasan atau kematian. Beginilah cara sang vokalis menyampaikan pesan pada lirik-lirik lagu kepada pendengarnya.

    Suasana hening pun pecah dalam bangunan empat lantai pada Sabtu (14/7) malam. Truthless, Raja Kapor, Rissau, Optional Word dan Blam merupakan band-band beraliran genre death metal yang diundang untuk tampil pada pertunjukan musik pentas akhir pekan, Kamarria di kawasan Imperium Super Blok A No 25 Batamkota tersebut.

    Ruangan kurang lebih 6 meter x15 meter yang disulap jadi panggung pun sesak dengan penggemarnya.

    “Industri kreatif itu ada di sini (Batam), tapi wadahnya yang nggak ada,” ujar Dadang Wicaksono, Pengelola Sama Dengan Art Space, yang mengakomodir event kreatif tersebut. Dadang menyebut, pertunjukan musik yang dengan ciri-ciri bermusik tersebut, memang tidak menyasar kalangan remaja yang menyukai lagu-lagu cinta (kekinian) dan kerakyatan.

    Ini lebih kepada komunitas penggemar band indie asal Batam tersebut. Katanya, ini adalah hal yang baru di Batam. Bukan hanya untuk musik saja, tapi pihaknya menyediakan tempat tersebut untuk semua komunitas yang ingin membuat event kreatif.

    “Acaranya satu hari. Selain musik, juga ada pameran foto, workshop, marchandise dan lounching indienable collective untuk visual di youtube,” tambah Dadang. Pihaknya berharap, kepada anak muda kreatif di Batam bisa lebih produktif lagi.(cnk)