Masyarakat Bakung Udik Menggala Minta Dukungan Sekjen SMSI

    spot_img

    Baca juga

    Empat Penghuni Hotel Melati di Jodoh- Nagoya Diangkut Polisi

    BATAM, POSMETRO: Diduga kerap dijadikan sebagai tempat penyalahgunaan narkotika,...

    Batam Jadi Pilot Project Pemasangan Jaringan Gas

    BATAM, POSMETRO: Kabar gembira, Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM...

    200 Warga Batam Mulai Mudik Gratis ke Jakarta Naik KM Kelud 

    BATAM, POSMETRO.CO : Sedikitnya 200 peserta mudik gratis Program...
    spot_img

    Share

    Pertemuan perwakilan masyarakat dengan pihak SMSI.

    CIREBON, POSMETRO.CO : Kepercayaan masyarakat terhadap organisasi media daring Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) makin meningkat. Terlebih lagi media selalu memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil.

    Masyarakat Adat Bakung Udik, Kecamatan Gedung Meneng, Tulang Bawang, Lampung yang mendatangi pengurus SMSI agar mengawal laporan sengketa lahan warga di Kampung mereka ke sekretariat presiden.

    Menurut Antoni AT, selaku Koordinator Masyarakat Adat Bakung Udik, Kecamatan Gedung Meneng, masalah lahan yang dialami warga sudah terjadi sejak 27 tahun silam, namun tidak kunjung selesai.

    Akhirnya, perwakilan warga memutuskan untuk membuat laporan ke Kantor Staf Kepresidenan (KSP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (25/6/2019).

    “Laporan kami diterima oleh pak Abet Nego Tarigan selaku Tenaga Ahli di Kantor Staf Presiden,” kata Antoni AT.

    Menurutnya, mereka sengaja mencari pengurus SMSI, karena organisasi ini merupakan organisasi media online terbesar di Indonesia yang seluruh cabangnya mayoritas sudah diverifiaksi faktualoleh Dewan Pers.

    Menurut Antoni AT, Masyarakat Bakung Udik telah menguasai tanah yang mereka tempati sejak 1992. Belakangan tanah tersebut dipermasalahkan dan hingga kini belum ada penyelesaian.

    “Karena permasalahan tersebut terkatung-katung begitu lama, sehingga kami melaporkan permasalahan tersebut ke KSP-RI, dengan tembusan kepada presiden RI,” ucapnya.

    Antoni, AT dan rombongan berharap presiden menyelesaikan sengketa tanah warga melalui penyelesaian Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) dan melalui Kantor Staf Presiden agar memfasilitasi dan memediasi penyelesaian sengketa tanah milik masyarakat Bakung Udik.

    “Masyarakat menuntut pengembalian tanah milik mereka yang Dikuasai oleh PT Sweet Indo Lampung (SIL),” sebutnya

    Antoni, AT selaku koordinator masyarakat Bakung Udik dan selaku ahli waris birron AT. (Alm) mengkoordinir sebelas umbul. Masing-masing Umbul Kayu Mulu Tengah, Umbul Kuyung Gepeng, Umbul Tulung Getok, Umbul Bawang Tokang Gabaou, Umbul Ulu Lebung Atas, Umbul Olok Berak Tengah, Umbul Darat Nyului, Umbul Sepertu Atas, Umbul Lebok Ilir, umbul Bawang Tafpui Udik, Umbul Olok Keparang.

    “Kami minta kepada presiden RI agar membantu memediasi penyesaian masalah tanah yang luasnya sekitar dua ribu hektar ini. Kami akan perjuangkan seluruh tanah masyarakat Bakung Udik ini. Harapan kami kepada presiden RI dapat menegakkan keadilan bagi rakyat di Bumi Lampung dan kami berharap SMSI melalui jaringan medianya membantu proses ini agar penyelesaiannya berlangsung objektif,”ujar Antoni.

    Sebelum ke KSP, rombongan masyarakat singgah di Jurnalis Boarding School di Cilegon Banten yang didirikan oleh pengurus SMSI. Di Jurnalis Boarding School, rombongan warga Bakung Udik menemui Firdaus yang juga masyarakat Lampung di Rantau, untuk turut serta bersama-sama memperjuangkan hak-hak masyarakat Lampung yang di kuasai para pemilik modal yang terkesan tidak tersentuh hukum.

    Pada silaturahmi Firdaus yang juga Sekretaris SMSI pusat, menyambut kedatangan warga Lampung.

    Saat itu Firdaus yang masih dalam pemulihan dari sakit didampingi oleh Yono Hartono, yang merupakan Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama SMSI dan dan Julherman ebagai kepala Sekretariat SMSI Pusat.

    Firdaus mengapresiasi kepercayaan masyarakat Bakung Udik. Menurut Firdaus, ia selaku pribadi masyarakat pers, tentunya akan berusaha membantu tegak lurus dan berjuang untuk kepentingan masyarakat banyak.

    “Untuk itu saya tentu akan berkoordinasi dengan seluruh elemen masyarakat pers yang mengerti permasalahan tersebut. Saya berjanji tidak akan diam melihat hak orang banyak dikuasai sepihak oleh ihak tertentu,”sebutnya. (*)